Menurut studi dari Unoversity of Arizona, bakteri coliform, yang ada dalam feses dan menyebabkan keracunan makanan serta diare terdapat di 89 persen lap kanduk di dapur serta 25,6 persen pada handuk mandi. Tim peneliti yang diketuai pakar mikrobiologi Charles Gerba mengatakan handuk mandi juga bisa menjadi tempat bersarang kuman.
Pasalnya, kondisi handuk yang lembab membuat bakteri dan jamur bisa tumbuh subur. Sementara, lap handuk pada dapur menjadi tempat utama bakteri berkembang karena biasa digunakan untuk membersihkan area-area yang kotor, demikian dikatakan Gerba kepada ABC News dan dikutip pada Minggu (16/11/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mematikan bakteri, jamur, dan kuman pada handuk, baik itu handuk mandi atau lap handuk di dapur, menurut Gerba mencucinya menggunakan mesin cuci saja tidak cukup. Bahkan, merendam handuk di cairan pemutih selama 2 menit dikatakan Gerba lebih efektif membunuh kuman dan bakteri.
Sementara itu, Prof Anthony Hilton, kepala biological and biomedical sciences di Aston University menuturkan bakteri bisa bertahan hidup sampai di suhu 37 derajat. Maka dari itu ia menyarankan ada baiknya rendam dulu lap atau handuk mandi dengan air hangat sebelum mencucinya.
Jangan salah, coliform, E.Coli, dan salmonella bisa kembali tumbuh ketika lap atau handuk itu kotor lagi. Sebab, ketika handuk digunakan untuk menyeka wajah atau tangan yang kotor, Prof Hilton mengatakan Anda sudah meninggalkan 'jejak' bakteri di handuk tersebut.
"Maka dari itu, usahakan untuk menjemur handuk mandi supaya atidak lembab. Kemudian jika lap dapur sudah kotor rendam dulu dengan air panas sebelum dicuci. Banyak sumber bakteri dari lap handuk selain bahan di dapur mulai dari tumpahan masakan, daging mentah, atau ketika Anda mengelap tangan usai mencucinya," ungkap Prof Hilton.
(rdn/up)











































