Tenggelam, Penyebab Kematian Tersembunyi yang Renggut Banyak Nyawa

Tenggelam, Penyebab Kematian Tersembunyi yang Renggut Banyak Nyawa

- detikHealth
Rabu, 19 Nov 2014 07:05 WIB
Tenggelam, Penyebab Kematian Tersembunyi yang Renggut Banyak Nyawa
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Seiring dengan semakin majunya teknologi kedokteran dan penyembuhan penyakit, angka kematian dari berbagai macam penyakit mengalami penurunan. Hal ini kemudian membuat penyebab kematian lainnya mulai terlihat ke permukaan dan menjadi pusat perhatian.

Lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) mengatakan kini kejadian tenggelam adalah termasuk dalam salah satu 10 besar penyebab kematian tertinggi.

Dari survei yang dilakukan WHO secara global, ada sekitar 372.000 kematian akibat tenggelam dengan anak-anak umur 5 tahun ke bawah paling berisiko. WHO mengatakan jumlah korban tersebut melebihi jumlah korban penyakit tuberkulosis atau campak pada tahun 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara dengan angka kematian akibat tenggelam terbanyak ditemukan di bagian Afrika, Asia Tenggara, dan wilayah barat Pasifik. Kebanyakan korban meninggal datang dari negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Direktur Jenderal WHO, Dr Margaret Chan mengatakan pembunuh tersembunyi ini sebenarnya adalah sesuatu yang sangat bisa dihindari. Hanya dengan mengajarkan anak berenang, kematian akibat tenggelam tentu dapat ditekan.

"Ini adalah kejadian kehilangan jiwa yang sia-sia. Tindakan harus diambil pemerintah pusat dan daerah untuk menempatkan langkah pencegahan sederhana seperti yang telah ditetapkan WHO," ujar Chan seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/11/2014).

WHO merekomendasikan langkah seperti mengajarkan anak usia sekolah ketrampilan berenang, keselamatan di air, dan ketrampilan menolong akan mengurangi jumlah kematian akibat tenggelam.

Pelatihan resusitasi jantung paru (RJP) untuk masyarakat setempat juga dinilai WHO dapat membantu jika ada kejadian tenggelam.

Terakhir WHO menegaskan perlu ada peraturan ketat terkait keselamatan perahu dengan banyak penumpang seperti kapal feri.

(up/up)

Berita Terkait