Skrining, Satu-satunya Cara untuk Cegah Makin Parahnya Kanker Kolon

ADVERTISEMENT

Laporan dari Singapura

Skrining, Satu-satunya Cara untuk Cegah Makin Parahnya Kanker Kolon

- detikHealth
Jumat, 21 Nov 2014 08:37 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Singapura - Perkembangan kanker kolon atau usus besar mencapai stadium lanjut memang cukup lambat yakni 10-15 tahun. Apalagi, selama kurun waktu tersebut tak ada gejala khas yang bisa dirasakan oleh pasien.

Maka dari itu, untuk mencegah terlambatnya diagnosis kanker kolon maka satu-satunya cara yang bisa dilakukan yakni deteksi dini melalui skrining. Demikian dikatakan ahli bedah kolorektal Fortis Surgical Hospital Singapura, Dr Lim Jit Fong.

"Lebih baik skrining. Terutama bagi orang yang berusia di atas 50 tahun dan punya riwayat keluarga yang kena kanker kolon. Itu risikonya bisa 3-4 kali lho," ungkap Dr Lim saat ditemui di Fortis Surgical Hospital Singapura, dan ditulis pada Jumat (21/11/2014).

Dikemukakan Dr Lim, jika ada riwayat kanker kolon pada keluarga, maka deteksi dini sebaiknya dilakukan 10 tahun lebih awal yaitu di usia 40 tahun. Meski begitu, bukan berarti jika ada kondisi tak biasa pada sistem pencernaan bisa Anda abaikan begitu saja.

"Jika ada perubahan pola BAB, 3-4 hari tidak BAB apalagi sampai 2 minggu itu harus diperiksakan. Lalu terjadi penurunan berat badan, rasa tidak nyaman di perut, segeralah berkonsultasi dengan dokter," tutur Dr Lim.

Deteksi dini bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah atau kolonoskopi. Apabila dengan kolonoskopi, jika hasilnya menunjukkan terdapat polip pada usus, maka hal itu bisa menguntingkan bagi pasien, demikian diutarakan Dr Lim. Sebab, dengan pengangkatan polip akan menurunkan risiko terjadinya kanker kolorektal.

Oleh karena itu, Dr Lim menekankan pentingnya deteksi dini kanker kolon karena penyakit tersebut umumnya tak bergejala. Edukasi terkait deteksi dini pada masyarakat pun ditingkatkan di Singapura. Sebab, kanker kolon adalah jenis kanker terbanyak yang dialami warga Singapura.

"Kanker kolon menjadi salah satu fokus masalah kesehatan di Singapura. Kami terus imbau masyarakat untuk deteksi dini. Tak perlu takut, jika memang ada indikasi, penanganan yang lebih cepat pastinya lebih baik bukan," kata Dr Lim.


(rdn/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT