Ya, seorang seniman yang berasal dari Vancouver, Kanada, bernama Wendy Tsao mencoba menuangkan kreasi unik anak-anak menjadi sebuah mainan sungguh yang dibuat serupa seperti gambarnya. Misalnya seorang anak membuat gambar seekor babi, meskipun gambarnya tak utuh seperti babi sungguhan dan terkesan asal, Wendy tetap bersedia membuatnya menjadi boneka babi yang persis sama.
Ide unik ini didapat Tsao ketika sang anak yang berusia 4 tahun minta dibelikan mainan yang bisa dibawanya ke sekolah. Alih-alih membeli, Tsao memutuskan untuk membuatnya sendiri. Ia menggunakan salah satu gambar anaknya tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah mainan yang menggemaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap gambar anak-anak adalah identitas dirinya sendiri, masing-masing tentu punya gambar yang unik. Karya mereka selalu asli dan menggambarkan diri mereka sendiri. Ini yang sangat saya apresiasi," tulis Tsao dalam blognya, www.childsown.com, seperti dikutip pada Selasa (25/11/2014).
Berbeda dengan kecerdasan, kreativitas merupakan bagian dari area kemampuan berpikir. Dengan kreativitas yang dimiliki maka akan memudahkan proses berpikir anak, yang kelak akan berguna baginya ketika memasuki dunia kerja atau untuk memproduksi sesuatu untuk kemajuan hidupnya nanti.
"Kreativitas harus dikembangkan karena kreativitas tidak bisa berkembang dengan sendirinya. Kreativitas butuh dikembangkan supaya nanti ketika bekerja, si anak akan merasa lebih mudah dan dia bisa berkreasi dan beda dengan orang lain atau istilahnya punya ide yang unik," ujar psikolog anak dan keluarga RS Pondok Indah, Roslina Verauli M.Psi, saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
(ajg/vit)











































