Hati-hati, Suka Ngegosip Bisa Timbulkan Efek Negatif untuk Kesehatan Lho

Hati-hati, Suka Ngegosip Bisa Timbulkan Efek Negatif untuk Kesehatan Lho

- detikHealth
Kamis, 27 Nov 2014 10:05 WIB
Hati-hati, Suka Ngegosip Bisa Timbulkan Efek Negatif untuk Kesehatan Lho
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta - Khususnya bagi wanita, mendengar gosip bisa menjadi sebuah rutinitas yang seru dan membuat penasaran. Padahal, sebenarnya gosip pun berpengaruh buruk bagi kesehatan Anda lho.

Beberapa waktu lalu, studi terbaru dari Belanda menemikan bahwa mendengar gosip tentang orang lain bisa memengaruhi bagaimana Anda menilai diri sendiri hingga pada akhirnya, kepercayaan diri serta kenyamanan diri pun bisa terganggu.

Dikatakan ketua penulis studi, Elena Martinescu PhD, saat seseorang mendengar gosip buruk tentang kinerja rekannya di kantor, mereka bisa merasa percaya diri. Sebaliknya, saat gosip positif yang didengar, mereka justru merasa minder dan khawatir dengan performanya di kantor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gosip bisa terasa pahit untuk beberapa orang. Saat mendengar hal negatif dari orang lain, Anda bisa merasa lebih unggul dan lebih dihargai. Tapi, ketika hal positif Anda dengar, bisa muncul sebuah ancaman atau kekhawatiran pada diri Anda," terang Martinescu dalam laporannya dan dikutip pada Kamis (27/11/2014).

Memang, diakui Martinescu hal-hal positif soal orang lain yang disampaikan dalam sesi bergosip bisa menjadi sebuah alarm agar seseorang bisa lebih kompetitif lagi. Pada beberapa kasus, ketika merasa ada saingan, pastinya seseorang akan mudah stres, tertekan, dan depresi.

Kondisi ini pastinya tidak baik untuk kesehatan dan harus segera ditangani jika tak ingin makin parah. Meski demikian, Martinescu menegaskan sebenarnya baik kabar positif atau negatif orang lain bisa membantu seseorang lebih sukses lagi.

"Dengan mendengar aneka kabar soal orang lain, seseorang bisa memiliki bahan untuk evaluasi diri. Hal terpenting adalah filterlah hal-hal yang ingin Anda dengar dan yang tidak. Jika dirasa kabar tersebut justru dapat menimbulkan beban, berlalulah dan tak usah digubris," papar Martinescu.

"Meskipun sebenarnya gosip lebih merujuk pada kabar burung yang beredar tapi kini, saat seseorang tengah berbincang soal rekannya yang lain, bisa dikatakan pula kita sedang bergosip bukan," tandasnya.

(rdn/up)

Berita Terkait