Warga Rentan Stres, Menkes Tekankan Perlunya Klinik Psikologi di Puskesmas

Warga Rentan Stres, Menkes Tekankan Perlunya Klinik Psikologi di Puskesmas

- detikHealth
Rabu, 24 Des 2014 12:30 WIB
Warga Rentan Stres, Menkes Tekankan Perlunya Klinik Psikologi di Puskesmas
Foto: Radian/detikHealth
Kendari - Saat mengunjungi Puskesmas Poasia di Kendari, Menkes Nila Moeloek memuji adanya klinik psikologi. Menurut Menkes, kini klinik seperti itu penting untuk mendukung kesehatan mental masyarakat.

"Penting sekali. Sekarang ini berbeda ya, orang menghadapi hidup mudah stres makanya pelayanan seperti ini sangat penting terutama di puskesmas," tutur Menkes Nila ditemui di bandara Haluoleo, Kendari, dan ditulis pada Rabu (24/12/2014).

Dengan adanya pelayanan seperti ini, diharapkan Menkes sebelum kesehatan jiwa atau kondisi mental masyarakat terganggu, setidaknya mereka mau berkonsultasi untuk mengatasi stres yang dialami. Di kota besar seperti Jakarta pun diakui Menkes sudah ada beberapa puskesmas yang menyediakan layanan seperti ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, berdasarkan keterangan petugas di klinik psikologi Puskesmas Poasia, umumnya tiap minggu ada 2-3 pasien wanita yang berkonsultasi soal masalah rumah tangganya. Meskipun, pria pun terkadang juga ada yang berkonsultasi ke klinik tersebut.

"Nah begitu kan, kalau pria memang cenderung menutupi kalau ada masalah, sedang stres. Makanya pelayanan dan sosialisasi juga perlu supaya masyarakat tidak canggung untuk mencari pertolongan," lanjut Menkes.

Terkait masalah kesehatan jiwa, Menkes Nila menekankan pentingnya mengubah sebutan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dikatakan Menkes, bisa saja RSJ diubah menjadi Rumah Sakit Mental misalnya. Sebab, penggunaan sebutan RSJ bisa membuat orang malu untuk mencari pengobatan atas terganggunya kondisi kejiwaan mereka.

"Seolah-olah mereka sakit jiwa jadinya malu ke sana. Padahal kan kalo stres, depresi gitu bisa ditangani. Meskipun waktu saya ke Magelang ada lho itu di RSJ pasien remaja, anak, ibu, bapak konsultasi tentang kondisi kejiwaannya dan itu bagus karena siapa saja bisa stres termasuk anak," kata Menkes.

"Kita lagi memikirkan supaya RSJ jangan ditulis sakit jiwa biar kesannya jiwanya ini nggak sakit. Kita sedang pikirkan nama yang lebih halus. Tapi khusus di puskesmas, penting pengadaan klinik psikologi seperti itu," pungkasnya.

(rdn/ajg)

Berita Terkait