Bolak-balik Demi Daftar BPJS, Nenek Asal Pondok Gede Tak Kebagian Antrean

Jakarta - Terbatasnya kouta pendaftaran peserta baru program Jaminan Kesehatan Sosial (JKN) membuat para calon peserta rela antre dari subuh untuk mendapat nomor pendaftaran. Tak terkecuali Mak Iyum, seorang nenek berusia 58 tahun asal Pondok Gede, Bekasi.

"Saya berangkat dari Pondok Gede, Bekasi tadi jam setengah 5. Jam 5 saya udah sampai udah ngantre di sini," tutur nenek bernama asli Sumiyati ini ketika ditemui detikHealth di Kantor BPJS Jakarta Selatan, Jl Raya Pasar Minggu, seperti ditulis pada Senin (19/1/2015).

Mak Iyum saat ini tinggal di Pondok Gede, namun sempat tinggal di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Karena alamat yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya adalah alamat rumahnya yang lama, maka Mak Iyum memutuskan untuk mendaftar sebagai peserta JKN di Jakarta Selatan.

Dengan ditemani cucunya, Rafli (17) Mak Iyum menembus pagi Bekasi yang dingin dengan motor. Ada alasan khusus mengapa Mak Iyum akhirnya memutuskan untuk antre sejak pukul 5 pagi. Dikatakannya bahwa ia sudah datang untuk mendaftar menjadi peserta JKN di tempat yang sama Kamis (15/1) lalu.

"Saya datang jam 11-an lah kemarin. Cuma nggak dapet nomor antrian udah abis katanya. Kata petugasnya dateng pagi-pagi aja besok, ya sudah saya abis subuh udah jalan," ungkapnya.

Cerita Mak Iyum tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Yanti (60), warga Jatinegara yang berusaha mendaftar di Kantor BPJS Jakarta Timur, Jalan Pemuda nomor 10, Rawamangun. Dirinya sudah tiga kali kehabisan nomor pendaftaran meski ia sudah mengantre sejak pukul enam pagi.

"Waktu itu Senin ngantre terus nggak dapet. Rabu balik lagi ngantri terus gak dapet juga. Sekarang ngantre lagi juga nggak dapet. Apa nggak capek? Mana ini kaki lagi sakit," keluh Yanti.

(mrs/up)