Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan, drg Sri Endang Tidarwati tak menampik hal ini. Menurutnya penyebab beberapa proses pendaftaran via online memang bisa saja gagal. Namun hal ini lebih disebabkan pada ketidaktelitian calon peserta itu sendiri saat mengisi data-data di formulir online.
"Kadang teman-teman itu isi form juga tidak lengkap. Kalau menggunakan elektronik, begitu data diisi tidak benar itu dia tolak," ujar drg Endang saat dikonfirmasi detikHealth dan ditulis pada Senin (19/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sering salah itu NIK (Nomor Induk Kependudukan -red-). Misalnya digitnya kurang saat isi, jadinya gagal. Ini karena dia tidak mau meneliti lagi. Setelah kita cek, 'Coba bapak cek satu-satu, nah ini Pak ada yang kurang'. Baru ketahuan ada yang salah," lanjutnya.
Selain tak teliti saat mengisi NIK, penulisan nama yang berbeda dengan kartu identitas atau data di Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) juga bisa menghambat proses pendaftaran.
"Misalnya nama saya Sri Endang Tidarwati, kadang menulisnya Sri Endang T.W, kadang Endang Tidarwati. Padahal harusnya konsisten. Karena itu kan kita link-kan dengan Dukcapil. Harusnya benar-benar dicek lagi," pesan drg Endang.
(ajg/up)











































