"Pasien 'takut' nasi sehingga nggak makan nasi, itu salah. Makin pantang makan nasi, makin tinggi gula darahnya," kata dr Indra Wijaya SpPD, MKes dari Siloam Hospital Karawaci dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (3/2/2015).
Diutarakan dr Indra, setop konsumsi nasi justru bisa membuat kadar gula darah meningkat karena saat tubuh dalam keadaan kurang karbohidrat atau dengan kata lain juga kekurangan gula, hati akan memproduksi gula secara otomatis. Maka, hal yang benar menurut dr Indra adalah makan secukupnya dan kontrol teratur ke dokter. Lalu, bagaimana jika nasi diganti dengan kentang?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya nasi, kentang, bakmi, bihun itu golongan karbohidrat. Jadi sama aja, cuma nggak semua karbohidrat punya indeks glukosa (IG) sama. Sehingga, pasien dan dokter harus tahu karbohidrat mana yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi," imbuh dr Indra.
Disarankan, pasien diabetes memang mengonsumsi karbohidrta dengan indeks glikemik yang rendah. Semua bahan pokok pun menurut dr Indra bebas-bebas saja dikonsumsi asalkan porsinya tidak berlebih. Pria berkacamata ini menambahkan, kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang baik bagi pasien diabetes karena memiliki indeks glikemik yang rendah.
"Boleh makan nasi, tapi yang biasanya satu piring kurangi jadi 3/4 piring atau lebih bagus lagi dikurangi jadi 1/2 porsi. Nah, agar tidak kena mag meskipun karbohidrat dengan IG rendahnya kita kurangi, bisa dengan memperbanyak konsumsi serat," tutur dr Indra.
Baca juga: Mana Lebih Efektif Pangkas Bobot, Diet Rendah Lemak atau Karbohidrat?
Memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah akan membuat tubuh kenyang lebih lama. Bisa juga dengan menambahkan protein. Hal yang perlu diingat adalah pasien diabetes sebaiknya makan 6 kali sehari dengan komposisi 3 porsi makan besar dan 3 porsi makan kecil (snack).
"Dengan begitu diharapkan pasien memiliki energi yang cukup, tidak merasa lapar dan lemas, tidak tambah kurus, dan terhindar dari hipoglikemi soalnya konsumsi obat tapi makannya kurang. Untuk susu dengan kandungan kalsium bisa untuk snack," pungkas dr Indra.
(rdn/up)











































