Pria yang tidak disebutkan namanya itu tiba di rumah sakit 9 jam sejak pertama kali mengalami nyeri dada. Lengan kirinya mati rasa, keringatnya berlebihan dan dilaporkan muntah-muntah saat tiba di rumah sakit.
Dokter memberikan tindakan untuk mengatasi serangan jantung, lalu si pria membaik. Dua hari kemudian, ia sudah bisa meninggalkan rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Kata Ilmuwan tentang Minuman Berenergi
Kasus yang dipublikasikan di jurnal Case Reports in Emergency Medicine tersebut diyakini berhubungan dengan kandungan kafein yang berlebihan dalam minuman berenergi. Kandungan tersebut membuat aliran darah menunju jantung berkurang dan memicu serangan jantung.
"Dengan kandungan kafein yang secara substansial lebih tinggi dibanding soft drink maupun minuman kopi, ditambah dengan kandungan lain yang belum banyak diuji, ada potensi bahaya yang signifikan terutama jika dikonsumsi berlebihan," tulis para peneliti, dikutip dari Livescience, Senin (23/2/2015).
Namun ahli jantung dari Montefiore Medical Center, Dr Robert Ostfelt berpesan untuk hati-hati menyimpulkan kasus ini. Mengingat hanya ada satu kasus yang dilaporkan, tidak bisa serta-merta ditarik hubungan sebab akibat antara serangan jantung dengan konsumsi minuman berenergi.
"Sangat mungkin serangan jantung ini berhubungan dengan asupan minuman berenergi, tetapi kita tidak pernah tahu pasti hanya dari satu kasus," kata dr Ostfeld.
Baca juga: Dikonsumsi Berlebih, Minuman Energi Lebih Berbahaya dari Kopi
(up/up)











































