Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Serangan Jantung di Usia Muda

Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Serangan Jantung di Usia Muda

- detikHealth
Senin, 23 Feb 2015 08:01 WIB
Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Serangan Jantung di Usia Muda
ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Seorang pria muda berusia 26 tahun mengalami serangan jantung. Tidak ada riwayat penyakit pada pria asal Texas ini, tapi diketahui dirinya hobi mengonsumsi 8-10 kemasan minuman berenergi hampir setiap hari.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu tiba di rumah sakit 9 jam sejak pertama kali mengalami nyeri dada. Lengan kirinya mati rasa, keringatnya berlebihan dan dilaporkan muntah-muntah saat tiba di rumah sakit.

Dokter memberikan tindakan untuk mengatasi serangan jantung, lalu si pria membaik. Dua hari kemudian, ia sudah bisa meninggalkan rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain punya kebiasaan mengonsumsi minuman berenergi, pria ini juga punya kebiasaan merokok dalam 2 tahun terakhir. Usai peristiwa tersebut, si pria berniat untuk menghentikan kebiasaan merokok maupun minum minuman berenergi.

Baca juga: Ini Kata Ilmuwan tentang Minuman Berenergi

Kasus yang dipublikasikan di jurnal Case Reports in Emergency Medicine tersebut diyakini berhubungan dengan kandungan kafein yang berlebihan dalam minuman berenergi. Kandungan tersebut membuat aliran darah menunju jantung berkurang dan memicu serangan jantung.

"Dengan kandungan kafein yang secara substansial lebih tinggi dibanding soft drink maupun minuman kopi, ditambah dengan kandungan lain yang belum banyak diuji, ada potensi bahaya yang signifikan terutama jika dikonsumsi berlebihan," tulis para peneliti, dikutip dari Livescience, Senin (23/2/2015).

Namun ahli jantung dari Montefiore Medical Center, Dr Robert Ostfelt berpesan untuk hati-hati menyimpulkan kasus ini. Mengingat hanya ada satu kasus yang dilaporkan, tidak bisa serta-merta ditarik hubungan sebab akibat antara serangan jantung dengan konsumsi minuman berenergi.

"Sangat mungkin serangan jantung ini berhubungan dengan asupan minuman berenergi, tetapi kita tidak pernah tahu pasti hanya dari satu kasus," kata dr Ostfeld.

Baca juga: Dikonsumsi Berlebih, Minuman Energi Lebih Berbahaya dari Kopi

(up/up)

Berita Terkait