Sepulangnya berlibur di Bali, pria ini malah terserang flu dan demam berat. Bahkan beberapa hari kemudian, sebagian ingatannya hilang. Diduga, ia terkena gigitan nyamuk yang membawa virus langka.
Mark Schroeder baru saja berlibur ke Pulau Dewata bersama keluarganya selama seminggu. Mereka baru pulang pada tanggal 2 Januari lalu. Beberapa hari kemudian, Mark terserang flu.
Mark dan istrinya, Ann-Marie Freeman mengira itu hanyalah flu biasa. Tapi dugaan mereka tampaknya keliru karena kondisi Mark terus memburuk hingga pria ini sempat tak sadarkan diri semalaman. Khawatir terjadi apa-apa, sang istri lantas memanggil ambulans.
Selama tujuh minggu, Mark dirawat di Monash Medical Centre. Awalnya, dokter mengira Mark terserang demam berdarah, tipes atau malaria. Namun anehnya, Mark seperti hilang ingatan, bahkan ia harus didampingi dan diberitahu tentang siapa dirinya.
Pria berumur 45 tahun itu juga kerap berhalusinasi tentang tersesat di Indonesia atau India. "Padahal kami terus mengatakan bahwa ia sedang berada di sebuah rumah sakit di Melbourne, dan kami ungkapkan segala hal tentang dirinya," kata Ann-Marie seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (5/3/2015).
Beruntung dokter akhirnya berhasil mengungkap apa yang sebenarnya dialami Mark. Pria ini terinfeksi virus encephalitis (radang otak) Jepang yang langka nan mematikan, diyakini dari gigitan nyamuk saat masih berada di Bali.
Apalagi virus encephalitis Jepang ini belum pernah ditemukan di negara bagian Victoria, di mana Mark tinggal. Virus ini sendiri ditularkan lewat gigitan nyamuk yang kemungkinan menggigit babi yang kebetulan membawa virus ini.
Baca juga: Zat di Antinyamuk Bisa Nempel di Bantal, Begini Saran Aman dari Pakar
Sayangnya virus ini memang berakibat fatal pada penderitanya, karena pada 30 persen kasus, penderita akan mengalami kerusakan otak jangka panjang. Dan pada kasus Mark, yang terkena dampaknya adalah daya ingat jangka pendeknya. "Itulah mengapa setelah kami menjelaskan siapa dirinya, lima menit kemudian ia akan lupa lagi, dan ia akan kembali panik," imbuh Ann-Marie.
Namun Mark mengaku masih bisa mengingat masa kecilnya, hanya saja ingatannya tentang percakapan atau sesuatu yang terjadi beberapa jam yang lalu, ia malah lupa. "Yang saya khawatirkan, saya tak akan punya memori baru. Ini sangat buram, saya bisa mengingat beberapa hal, lalu tak berapa lama kemudian saya tak yakin mengingatnya," keluh Mark.
Dokter mengaku tak tahu kapan Mark bisa pulih dari kondisinya tersebut.
Baca juga: Sepulang dari Bali, Ada Laba-laba Hidup di Kulit Pria Australia Ini
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT











































