Sisi Perut Sakit Setelah Olahraga, Apa Penyebabnya?

New South Wales - Pernahkah Anda berolahraga dan kemudian datang rasa nyeri hebat pada sisi perut? Jika ya maka yang Anda alami tersebut bisa disebabkan beberapa hal dan ini cukup normal bahkan pada atlet profesional sekalipun.

Disebut side stitch atau kram perut samping, kondisi ini mengganggu karena bisa membuat seseorang yang tengah beraktivitas merintih kesakitan. Pengajar senior dari Avondale College di Australia, Dr Darren Morton, mengatakan kram perut samping ini dapat memengaruhi pelari, perenang, penunggang kuda, dan bahkan pengendara motor.

Morton dipandang sebagai ahli dunia karena ia banyak menghabiskan waktunya untuk meneliti kram perut samping. Dirinya sendiri menderita kram yang parah pada awal masa karirnya sebagai atlet triathlon.

Baca juga: Duh, Nyerinya Kram Perut

"Saya berkonsultasi cukup luas dan tidak ada seorang pun yang mengerti apa kira-kira penyebabnya jadi saya pikir ini topik menarik untuk dikembangkan," ujar Morton yang telah melakukan 14 penelitian kunci kram perut samping seperti dikutip dari ABC Australia pada Senin (16/3/2015).

Menurut Morton rasa sakit mendadak yang muncul ketika berolahraga tersebut disebabkan oleh adanya iritasi pada lapisan membran rongga perut. Apa yang dimakan atau diminum seseorang sebelum berolahraga bisa meningkatkan kemungkinan iritasi ini terjadi.

Lapisan membran bisa bergesekkan jika ada tekanan dari dalam perut yang mengembang karena kekenyangan. Hal yang sama juga bisa terjadi jika seseorang minum minuman manis yang kental sebelum berolahraga.

"Yang kita ketahui adalah minuman manis kental bisa menarik cairan yang berada di antara lapisan membran tersebut dan kemudian memicu kram perut," ungkap Morton.

Di antara lapisan membran dengan rongga perut ada cairan pelindung. Saat tubuh mengonsumsi minuman manis kental maka cairan di tubuh akan berkurang untuk mengencerkan minuman manis tersebut agar lebih mudah diserap.

Baca juga: Konsultasi Tulang: Menghindari Nyeri Tumit dan Kram Usai Olahraga (Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)