Operasi berjalan selama kurang lebih 9 jam pada bulan Desember dan merupakan proyek pionir antara Tygerberg Hospital di Cape Town dan University of Stellenbosch. Tujuan dari proyek adalah untuk membantu sekitar 250 pria muda Afria Selatan yang setiap tahun kehilangan penis karena menjalani prosedur sunat sembarangan.
Baca juga: Tak Punya Kelamin Sejak Umur 6 Tahun, Pria Ini Bikin Penis Buatan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target kita adalah supaya pasien bisa berfungsi sepenuhnya setelah dua tahun tapi kami terkejut dengan proses penyembuhannya yang cepat," ujar Andre van der Merwe, kepala urologi University of Stellenbosch yang memimpin operasi, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (16/3/2015).
Proyek akan terus dilanjutkan dan sudah ada sembilan pasien lagi yang mengantri untuk mendapatkan gilirannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, sekitar 300 pria muda di pedesaan Afrika selatan jalani sunat tradisional yang berakhir tragis. Pemerintah setempat sebenarnya telah mempromosikan sunat medis daripada sunat tradisional hanya saja tetap masyarakat belum bisa sepenuhnya meninggalkan tradisi.
Untuk pria muda Afrika Selatan dianggap dewasa mereka harus mencukur botak dan mengusapkan tanah liat putih ke seluruh tubuh. Para pria tersebut harus tinggal di dalam gubuk yang jauh dari komunitas untuk beberapa minggu dan kemudian jalani sunat tradisional.
Baca juga: Penis Terpotong, Perlukah Penis Buatan? (Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)











































