Organ-organ pada kanker yang berkaitan dengan kelebihan berat badan adalah usus besar, payudara pasca-menopouse, kantung empedu, rahim, ginjal, pankreas dan esofagus. Data statistik dari Cancer Research UK menunjukkan bahwa wanita obesitas memiliki satu dari 4 risiko untuk mengidap kanker terkait dengan tingginya berat badan di hidup mereka. Sekitar seperempat wanita diklasifikasikan masuk kategori obesitas dan diperkirakan 18.000 wanita per tahun mengidap kanker akibat dari kelebihan berat badan.
Ada berbagai cara obesitas dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker. Salah satu kemungkinannya adalah terkait dengan produksi hormon oleh sel-sel lemak. Sekitar 12 persen dari kanker payudara pascamenopouse (total 5.269 perempuan) diakibatkan oleh obesitas. Jumlah ini menjadi yang tertinggi dari kasus-kasus obesitas yang dapat memengaruhi kanker.
Baca juga : Diberi 'Gelar' Pria Tergemuk di Tiongkok, Yong Susutkan Bobot 83 Kg
Para peneliti mengatakan 8,2 persen dari semua kanker pada wanita di Inggris disebabkan oleh kegemukan. Studi ini juga menemukan 4,4 persen dari semua kanker pada pria juga disebabkan obesitas. Diperkirakan jika warga Inggris terus begini, maka kasus kanker akan meningkat menjadi 4000 kasus per tahun di tahun 2026.
dr Julie Sharp dari Cancer Research UK menyatakan, "Menurunkan berat bedan memang tidak mudah, namun Anda juga tidak harus bergabung menjadi anggota di klub fitness atau berlari berkilo-kilo meter atau menghindari semua makanan kesukaan Anda. Hanya membuat perubahan kecil yang dapat dilakukan jangka panjang yang memiliki dampak yang nyata. Untuk memulai, cobalah berjalan lebih banyak atau mengurangi makanan berlemak dan tinggi gula."
"Melakukan perubahan gaya hidup seperti tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat, mengurnagi alkohol menjadi salah satu peluang besar untuk mengurangi risiko terhadap kanker," tambah dr Sharp, dikutip dari Daily Mail, Rabu (18/3/2015).
Baca juga : Hati-hati, Diabetes Juga Mengintai Anak dan Remaja
Sebuah studi menyebutkan bahwa pasien kanker payudara dapat meningkatkan peluang hidup mereka dengan melakukan olahraga. Peneliti dari Duke Cancer Insitute, North Carolina, dr Mark Dewhirst menuturkan pertumbuhan tumor lebih lambat pada tikus yang melakukan latihan pada roda putar di kandang mereka.
"Hal itu dikarenakan pasokan darah pada pembuluh darah melebar karena latihan otot. Sehingga pengobatan jadi lebih mudah untuk mencapai tumor. Hal ini dapat menjadi acuan untuk meresepkan olahraga dari salah satu dari bagian pengobatan pada pasien kanker payudara," ujar dr Dewhirst.
(rdn/vta)