Dikatakan Ketua Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) dr Nusye E Zamsiar, SM, SpOK, masalah duduk di kantor sebenarnya juga dipengaruhi faktor ergonomi. Artinya, bukan hanya terkait dengan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk duduk.
"Dari segi pekerjaan, paling banyak yang dikeluhkan para pekerja yaitu low back pain. Makanya tidak hanya waktu tetapi untuk duduk posisinya juga harus nyaman. Kursinya sebaiknya yang bisa dinaikkan dan diturunkan. Ukurannya juga sebaiknya sesuaikan dengan tubuh si pemakai," kata dr Nusye.
Dianjurkan, pada jam istirahat melakukan peregangan otot misalnya berdiri sebentar kemudian otot diregangkan dengan melakukan beberapa gerakan kecil, kemudian baru lanjut bekerja. Dengan posisi duduk yang tidak tepat, para pekerja sering mengeluh mengalami sakit di area pinggang bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau udah sakit pinggang dan terasa nggak enak sebaiknya tidak buru-buru diobati, cukup mengatur posisi duduk yang tepat dan melakukan peregangan," lanjut dr Nusye, ditemui usai Konferensi pers Saridon White and Black di Intercontinental Hotel MidPlaza, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Penggunaan alat seperti komputer dan mouse serta tinggi meja juga memegang peranan penting agar karyawan bisa mendapatkan posisi yang nyaman di meja kerjanya. Tak hanya masalah teknis, pastinya suasana kerja yang baik juga bisa berdampak positif bagi kesehatan tiap karyawan.
dr Nusye sangat mengapresiasi kantor-kantor yang menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kantin sehat, fun bike, atau disediakannya ruang dan fasilitas untuk berolahraga. Tak lupa pastikan juga jika pencahayaan, termasuk lampu dalam ruangan cukup. Perawatan gedung kantor juga penting untuk dilakukan.
Baca juga: Duduk dengan Posisi Tegak Paling Menyiksa Punggung
(fds/vta)











































