Inspektur Polisi Da Samah mengatakan sekelompok polisi bersenjata lengkap tiba tepat waktu untuk menghentikan prosesi pemakaman pria berumur 50 tahun yang dikebumikan di pinggiran kota Freetown. 13 Orang yang hadir pada acara ditangkap karena tak memiliki surat izin mengubur atau dokumen legal lainnya.
"Kami hentikan pemakamannnya dan kami keluarkan peringatan untuk ambulans yang saksi mata katakan membawa mayat ini ke kuburan," ujar Samah seperti dikutip dari ABC Australia pada Rabu (8/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Penanganan Ebola Sierra Leone, Palo Conteh, mengatakan pemakaman tradisional adalah faktor pendorong terbesar penularan Ebola. Hal ini dikarenakan masyarakat seringkali melibatkan kontak fisik dengan orang mati yang sebetulnya masih bisa menyebarkan virus.
Pemakaman yang dilakukan secara tradisional umum dilakukan pada awal Ebola menyebar, namun kini berdasarkan catatan World Health Organization (WHO) hanya satu kejadian yang dilaporkan terhitung dari tanggal 29 Maret 2015.
Berkaitan dengan hal tersebut, National Ebola Response Centre (NERC) di Freetown mengatakan bahwa siapa saja yang melakukan praktik pemakaman yang mengabaikan keamanan kesehatan akan mendapat hukuman penjara paling berat dua tahun.
Baca juga: Potret Suasana "Perang" Lawan Ebola di Afrika: Tanah Lapang Jadi Kuburan
(fds/vit)











































