Studi: Tekanan Darah Tinggi Bisa Jadi Pertanda Pernikahan Tak Bahagia

Studi: Tekanan Darah Tinggi Bisa Jadi Pertanda Pernikahan Tak Bahagia

- detikHealth
Jumat, 10 Apr 2015 12:00 WIB
Studi: Tekanan Darah Tinggi Bisa Jadi Pertanda Pernikahan Tak Bahagia
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti di Amerika Serikat, tekanan darah pasangan suami istri juga bisa menjadi pertanda seberapa bahagia pernikahan mereka. Alasannya, stres yang dialami seorang istri rupanya memiliki implikasi penting bagi tekanan darah suaminya.

"Kami sangat terkejut menemukan hasil bahwa suami lebih sensitif terhadap stres yang dialami oleh istri, dibandingkan sebaliknya," ujar peneliti studi ini, Kira S. Birdett, dari University of Michigan.

Hal ini berlaku terutama pada suami istri yang memiliki sedikit masalah dalam pernikahannya. Tak cuma memengaruhi kedekatan secara sosial, namun rupanya masalah seperti ini pun dianggap oleh para peneliti juga memengaruhi kesehatan keduanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melakukan pengamatan terhadap 1.356 pasangan menikah, para peneliti menganggap status kesehatan suami maupun istri terlihat lebih mudah dinilai, dibandingkan jika mereka diperiksa secara individual. Ini karena diyakini kualitas hubungan dan kondisi pasangannya turut memengaruhi, seperti dikutip dari Science Daily, Jumat (10/4/2015).

Baca juga: Ya Ampun! Wanita Ini Bercinta dan Berencana Akan Menikah dengan Pohon

Menggunakan tekanan darah sistolik sebagai ukuran, mereka melakukan penilaian psikososial dan fisik pada peserta di antara tahun 2006 dan 2012.

Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa pernikahan kualitas buruk yaitu misalnya yang memiliki sejumlah masalah dan ketidakcocokan sehingga kerap bertengkar adalah indikator tekanan darah tinggi. Ini terutama ketika baik suami maupun istri sama-sama mengakui buruknya kualitas hubungan psikososial mereka sebagai pasangan.

Seperti dituliskan dalam Journal of Gerontology, disebutkan juga bahwa kualitas hubungan memiliki efek langsung pada kesehatan jantung dan stres.

"Bukti-bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa kualitas dan pola hubungan sosial seseorang dapat dihubungkan dengan kondisi kesehatannya, termasuk risiko penyakit jantung," imbuh Dr Thomas Kamarck, profesor psikologi di University of Pittsburgh Kenneth P. Dietrich School of Arts and Sciences.

Baca juga: Ingin Tetap Mesra Walau Sudah Lama Menikah? Begini Triknya


(ajg/vit)

Berita Terkait