Kepolosan Anak-anak dengan Kanker 'Terukir' di Rumah Ini

Kepolosan Anak-anak dengan Kanker 'Terukir' di Rumah Ini

- detikHealth
Selasa, 21 Apr 2015 19:04 WIB
Kepolosan Anak-anak dengan Kanker Terukir di Rumah Ini
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Dari luar rumah ini tampak seperti rumah lain di kanan dan kirinya. Tidak ada sesuatu yang mencolok. Namun rumah ini sangat istimewa bagi anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker dan keluarganya. Rumah Anyo, begitu rumah ini disebut, merupakan rumah sementara bagi anak-anak yang mengidap kanker.

Rumah ini berlokasi di Jl Anggrek Nelli Murni A 110, Slipi, Jakarta Barat, tidak terlalu jauh dari RS Khusus Kanker Dharmais. Karena lokasinya inilah, orang tua anak-anak itu memilihnya sebagai persinggahan sementara selama pengobatan dilakukan.

Mengingat mengkhususkan pada rumah singgah sementara bagi pasien anak, tak heran rumah Anyo begitu semarak dengan kelucuan dan kepolosan khas anak. Sarah, salah satu pengurus di Rumah Anyo mengatakan dirinya kerap kali menyaksikan hal-hal lucu dan menggemaskan yang dibuat anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja, ada anak yang memeluk Sarah agar diberi sebotol susu. Menurutnya, anak-anak di Rumah Anyo sudah paham bahwa ada tata tertib yang berlaku di tempat itu. "Ada kulkas yang boleh dibuka kapanpun, ada yang harus sesuai izin. Nah, anak itu manja meluk saya sambil minta izin ambil susu di kulkas yang satu," kenang Sarah sambil tertawa, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (21/4/2015).

Baca juga: Seribu Satu Kisah Sarah, Pengurus Rumah Bagi Penyandang Kanker di Jakarta

Kisah lainnya adalah saat ada anak yang meminta bermain lego. Sarah mengatakan setelah selesai bermain, anak-anak tanpa disuruh akan merapikan kembali dengan disiplin. Lucu rasanya melihat anak-anak itu merapikan sendiri mainannya.

Ada pula anak yang meminta untuk menonton bersama dengan menggunakan layar besar guna mempererat tali kekeluargaan.

Cerita unik lainnya mengenai gadis mungil pengidap kanker otot. Sarah bercerita, gadis itu tidak pernah mau naik taksi saat melakukan kemoterapi di rumah sakit. "Ternyata dia suka jalan lewatin jembatan penyebrangan biar bisa beli aksesoris yang jual di situ. Kalau dandan sangat matching. Brilian memang otaknya," kenang Sarah.

Tidak hanya itu, ada juga permintaan sepele yang dianggap unik oleh Sarah. Saat anak pengidap kanker harus kemoterapi ke RS, mereka hanya ingin makan dari makanan yang dimasak di Rumah Anyo. "Bukan karena harganya, tapi katanya beda rasanya. Biarpun bawa telor ceplok, katanya lebih enak goreng di sini (Rumah Anyo)," ujar Sarah gemas.

Baca juga: Tentukan Asupan Makan Bagi Anak Pengidap Kanker, Perhatikan Dulu Hal Ini

(vit/vit)

Berita Terkait