Alasannya, bukan tidak mungkin berhubungan intim saat menstruasi dapat mengakibatkan darah menstruasi masuk kembali ke dalam rahim. Seperti dipaparkan oleh dr Ardiansjah Dara, SpOG, darah menstruasi yang seharusnya mengalir keluar tubuh menjadi masuk kembali akibat adanya dorongan saat berhubungan intim.
"Kalau darah mens yang harusnya keluar dari rahim malah didorong masuk lagi, nantinya darah menggumpal di rahim. Hal itu bisa menyebabkan endometriosis," ujar dr Dara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kram Perut Bertubi-tubi Saat Haid? Waspadai Gejala Endometriosis
Dengan timbulnya endometriosis ini, jaringan akan menimbulkan lesi atau luka sehingga berdampak pada nyeri hebat yang dirasakan oleh wanita. Nah, kondisi ini disebut juga dengan dismenore sekunder yaitu nyeri akibat adanya kelainan organ pada rahim.
Dismenore sekunder ini, dilanjutkan oleh dr Dara, dapat menyebabkan serangan nyeri yang hebat hingga terasa pada paha dan lutut. "Nyerinya bukan hanya di perut bagian bawah, bahkan sampai lutut terasa bergetar," imbuhnya.
Jika nyeri tak tertahankan ini terasa, sebaiknya tidak perlu lagi menggunakan obat-obat herbal atau anti-nyeri karena akan sulit diatasi. Saat nyeri hebat, harus segera konsultasi ke dokter karena ada kemungkinan timbulnya endometriosis.
"Anti-nyeri bisa diminum tapi hanya untuk menahan nyeri sementara. Kalau nyeri hebat, sebaiknya segera cek ke dokter," tegas dr Dara, saat ditemui di Balai Kartini, Jl Jendral Gatot Subroto Kav 37, Jakarta Selatan, seperti ditulis pada Kamis (23/4/2015). (Ajeng Anastasia Kinanti/Nurvita Indarini)











































