Berbeda dari jenis kanker lain yang masih samar penyebabnya, kanker serviks diduga kuat disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV). Oleh karena itu tindakan pencegahan yang spesifik dapat dilakukan seperti tes dengan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Tes dilakukan dengan cara menyapu vagina dengan cairan asam dan dilihat apakah ada lesi terjadi.
Selama seorang wanita aktif secara seksual maka dirinya berisiko terserang kanker serviks. Meski demikian warga sepertinya masih sulit untuk melakukan pemeriksaan karena berbagai alasan.
"Ya sebenarnya sih pengen ya tapi malu gitu," ujar Sumi (32), ibu dari dua orang anak.
Selain malu ada juga yang mengaku takut dengan tes. Rini (24) misalnya tak nyaman kalau ada orang asing yang menyentuh organ intimnya dengan alat-alat meski ia tahu sebetulnya untuk alasan kesehatan.
"Mending kita enggak tahu aja lah. Daripada tahu tapi bikin kepikiran terus soalnya kita liat di google alatnya itu ngeri-ngeri," kata Rini.
Hingga Minggu siang panitia mencatat ada sekitar 300 warga sekitar Rusun Tambora yang berpartisipasi dalam tes.
Ketua IDI dr Zaenal Abidin, MH, mengatakan kanker serviks adalah termasuk penyakit kanker mematikan bagi wanita selain kanker payudara. Ia mengaku tak tahu angka pastinya namun laporan yang masuk menunjukkan ada peningkatan kasus pengidap kanker ini.
Baca juga:Yuk Merapat! IDI Gelar Pemeriksaan Miss V Gratis Di Rusun Tambora
(Firdaus Anwar/AN Uyung Pramudiarja)











































