Bertahun-tahun pemerintah Pakistan berupaya untuk memberantas polio namun terus mendapatkan banyak halangan, mulai dari penolakan orangtua, perlawanan dari militan setempat dan serangan terhadap tim vaksinisasi polio.
Masyarakat setempat menuduh dokter dan petugas kesehatan lainnya sebagai antek barat karena ingin melemahkan muslim dengan memberikan vaksin polio.
Baca juga: MUI: Kelompok Anti Vaksin Keliru Mengutip Dalil
Penasihat polio untuk perdana menteri Ayesha Raza mengatakan meski memakan waktu pada akhirnya otoritas terpaksa meredam paksa resistensi masyarakat dengan bantuan militer.
Pada Oktober 2014 Pakistan mencapai puncak kasus polio tertinggi selama 15 tahun terakhir dengan jumlah 200 kasus. Kini dilaporkan pada tahun 2015 berkat bantuan militer jumlah tersebut turun menjadi 25 kasus sampai sekarang.
"Para tentara sangat membantu. Dengan bantuan mereka dan juga pendanaan dari Arab Saudi kami bisa memperluas jangkauan imunisasi ke area-area berisiko," ujar Raza seperti dikutip dari BBC pada Senin (8/6/2015).
Selain melawan balik para militan bersenjata dengan tentara, otoritas juga sebelumnya telah mengeluarkan surat penangkapan polisi bagi orang tua yang masih juga menolak anaknya divaksin. Mereka baru akan dibebaskan apabila memberikan surat jaminan dan menunjuk dua penjamin bahwa anaknya sudah divaksin polio.
Baca juga: Soal Vaksin Halal, Menkes: Yang Penting Lihat Manfaatnya
(fds/ajg)











































