Kerja 24 Jam Nonstop, Dokter di China Meninggal karena Serangan Jantung

Kerja 24 Jam Nonstop, Dokter di China Meninggal karena Serangan Jantung

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 03 Jul 2015 12:00 WIB
Kerja 24 Jam Nonstop, Dokter di China Meninggal karena Serangan Jantung
dr Li Jing (Foto: CEN)
Guangzhou - Seorang dokter berusia 43 tahun meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung mendadak. Diduga kuat, hal itu terjadi karena ia kelelahan bekerja di RS.

dr Li Jing merupakan kepala departemen gawat darurat di Guangzhou Red Cross Hospital di Guangzhou. Diketahui, dr Jing meninggal di rumah saat sedang bersama istrinya setelah ia mengeluh mengalami kelelahan fisik berlebihan.

Rekan kerja dr Jing di RS mengatakan dia adalah sosok pekerja keras yang kadang memang tak mengenal waktu bekerja. Bahkan, dr Jing rela lembur demi meringankan beban kerja rekan tenaga medis yang lain. Yang Weiguang, salah satu rekan dr Jing mengaku sempat melihat dr Jing amat kelelahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Terekam Kamera HP Saat Hina Pasien yang Tak Sadar, Dokter Ini Kena Denda

"Setelah menyelesaikan shift dari jam 8 pagi sampai jam 8 pagi keesokan harinya atau bisa dikatakan 24 jam, saya melihat dr Jing meletakkan kepalanya di atas meja kerjanya dan dia demam. Tapi, kala itu saya tidak menaruh curiga apapun," kata Weiguang kepada Central European News dan dikutip pada Jumat (3/7/2015).

Sebab, lanjut Weiguang, ia sudah biasa melihat rekan kerjanya di RS dalam kondisi lelah seperti itu. Apalagi, saat itu kondisi dr Jing terlihat baik-baik saja. Namun, Weiguang tak bisa menampik jika dirinya masih tak percaya dr Jing yang sudah praktik selama lebih dari 21 tahun meninggal dengan cara seperti itu.

Selama mengenal dr Jing, Weiguang memastikan bahwa koleganya itu sangat rajin berolahraga. Apalagi, selama ini dr Jing juga memiliki andil besar di Guangzhou Red Cross Hospital dalam menangani kasus SARS, demam berdarah, dan flu burung. Di balik sosoknya yang sederhana, dr Jing dikenal rekan kerjanya yang lain sebagai pekerja keras.

"Saya percaya tragedi ini bisa terjadi karena memang RS amat kekurangan tenaga medis. Tidak ada sumber daya manusia yang cukup untuk menangani hal-hal yang terjadi di RS bukan tak mungkin membuat dokter kekurangan waktu istirahat," kata Weiguang.

Baca juga: Waspadai Henti Jantung, Penyebab Kematian Mendadak Orang-orang Muda


(rdn/vit)

Berita Terkait