Riset UI: Kebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Karies Gigi

Riset UI: Kebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Karies Gigi

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Sabtu, 25 Jul 2015 13:40 WIB
Riset UI: Kebiasaan Merokok Tingkatkan Risiko Karies Gigi
Foto: Muhamad Reza Sulaiman
Jakarta - Karies gigi merupakan penyakit mulut yang paling tinggi prevalensinya. Bahkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2007 menunjukkan karies gigi sebagai masalah gigi dan mulut terbesar, dengan prevalensi 85-99 persen.

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki jumlah perokok yang tinggi. 67,4 persen pria di atas 15 tahun merupakan perokok. Dr drg R Wasis Sumartono, SpKG dalam disertasinya pun meneliti soal hubungan antara perilaku merokok dengan risiko terserang karies gigi.

Penelitian drg Wasis dilakukan menggunakan data dari 34.534 responden Riskesdas tahun 2007. Penelitian dilakukan dengan membandingkan data umur, pekerjaan, status sosial serta frekuensi menggosok gigi dengan kebiasaan merokok para responden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kuatkan Regulasi KTR Ahok Diminta Tingkatkan Pergub Jadi Perda

Hasil penelitian menunjukkan ada kaitan signifikan antara kebiasaan merokok dengan risiko terserang karies gigi. Pada perokok berat, 38,7 persennya mengidap karies gigi parah. Sementara pada perokok ringan, 32,5 persen yang mengidap karies gigi parah.

Di sisi lain, nonperokok juga berpotensi memiliki karies gigi, meskipun lebih kecil persentasenya, hanya 24,9 persen. drg Wasis mengatakan pada nonperokok, karies timbul karena berbagai macam faktor.

"Hasil penelitian saya menunjukkan ada beberapa faktor di nonperokok, antara lain kebersihan air tanah, frekuensi menggosok gigi yang kurang serta kebiasaan mengonsumsi makanan manis atau asam," ungkapnya ketika ditemui usai sidang promosi doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (25/7/2015).

Sementara pada perokok, karies gigi muncul akibat kurangnya produksi saliva (air liur). Dijelaskan drg Wasis bahwa zat adiktif yang terkandung dalam rokok seringkali mengandung sukrosa yang dapat merusak gigi.

"Selain itu indera pengecap pada lidah perokok berat sudah terganggu. Akibatnya ketika ada zat asam atau manis, mulut tidak memproduksi air liur secara otomatis. Ini yang menyebabkan pada perokok mulut sering terasa kering yang akhirnya berujung pada karies gigi," jelasnya.

Baca juga: Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun

Hasil lainnya menunjukkan bahwa 29,9 persen orang yang menggosok gigi tiap hari juga bisa terserang karies. Pada kelompok yang tidak menggosok gigi secara teratur persentase pengidap karies jauh lebih tinggi, dengan persentase 51,4 persen.

Dari segi usia, kelompok umur 45-49 tahun 25,6 persen mengidap karies. Sementara pada kelompok umur 50-54 tahun ada 38,4 persen yang mengidap karies.

(mrs/up)

Berita Terkait