Pertama, proses persiapan dalam menyesuaikan diri perlu dilakukan sejak di tanah air. Persiapan ini dapat dilakukan dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta makan makanan dengan gizi seimbang. Lalu biasakan juga konsumsi air minum yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Usahakan tidak hanya mengonsumsi air minum ketika makan besar saja, tetapi juga di antara jam makan. Agar lebih mudah diterapkan, sebaiknya meminum air putih pada setiap jadwal shalat setiap harinya.
Baca juga: Calon Jemaah Haji, Perhatikan Asupan Cairan Agar Tak Dehidrasi di Tanah Suci
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, dr Purwita Wijaya Laksmi, SpPD, KGer dari Indonesian Hydration Working Group menganjurkan agar ketika berada di pesawat, jangan lupa siapkan persedian air minum. Beberapa jemaah biasanya tidak mengonsumsi air minum ketika berada di pesawat menuju tanah suci. Sebab ketersediaan toilet sangat terbatas apalagi kursi di pesawat posisinya sangat berdekatan antara satu jemaah dengan yang lainnya. Sehingga ada jemaah yang malas meminum air agar tidsk terlalu sering ke toilet. Padahal perjalanan ke Arab Saudi memakan waktu sekitar 10 jam.
Hindari juga minuman bersoda dan berkafein. Karena beberapa zat di dalam minuman tersebut dapat memicu jemaah mengalami dehidrasi.
Jemaah juga tidak disarankan untuk meminum air sekali banyak. Sebab hal ini dapat membuat kembung dan menganggu toleransi lambung, apalagi bagi jemaah yang sudah berusia di atas 60 tahun. Pada usia ini, tingkat toleransi lambung pun menurun.
Untuk membekali tenaga medis yang mendampingi jemaah haji, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) hari ini meluncurkan buku Pedoman Hidrasi Saat Haji & Umroh di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Selatan. Tujuannya agar para tenaga medis mampu lebih memahami kebutuhan cairan serta penanganan yang tepat pada jemaah yang mengalami dehidrasi.
Para jemaah juga akan dibekali dengan panduan untuk melakukan tes urin mandiri. Panduan ini berupa indikator kecukupan konsumsi air minum berdasarkan warna urin.
dr Fidiansjah, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan menganjurkan agar para jemaah rutin melakukan tes urin mandiri setiap pagi sebelum beraktivitas. Sehingga jemaah mampu menilai sendiri pola konsumsi air untuk memenuhi kebutuhan cairan pada diri masing-masing. Sebab konsumsi air minum yang cukup sangat berperan dalam menjaga kualitas ibadah haji para jemaah. Selain karena faktor cuaca, faktor usia jemaah juga sangat berpengaruh.
"Jemaah yang sudah berusia lanjut, biasanya mereka tidak sadar kebutuhan air minumnya. Karena mereka sering merasa tidak haus, padahal tubuhnya tetap membutuhkan asupan air minum, " tambah dr. Fidiansjah.
Baca juga: Jangan Lupa Minum! Dehidrasi Saat Berkendara Bisa Bikin Tak Fokus
(mrs/mrs)











































