Menurut para ilmuwan, jam biologis yang berhubungan dengan siklus tidur-bangun banyak berpengaruh pada kesehatan. Banyak penelitian mengaitkannya dengan risiko obesitas, kanker, dan yang terbaru mengaitkannya dengan infertilitas atau ketidaksuburan pada perempuan.
Penelitian yang dilakukan oleh imuwan Jepang dan Amerika Serikat tersebut menggunakan sejumlah tikus percobaan. Pada tikus muda tidak tampak ada pengaruh, namun pada tikus paruh baya kurang tidur sangat berdampak pada sistem reproduksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandarkan Kaki Istri ke Tembok Usai Bercinta Tingkatkan Peluang Kehamilan?
Meski pengamatan baru dilakukan pada tikus, namun diyakini efek yang sama juga ditemukan pada manusia. Para peneliti menganjutkan agar kualitas tidur selalu terjaga jika ingin punya keturunan, antara lain dengan menjaga lingkungan tidur selalu nyaman.
"Dalam kehidupan modern, perempuan terpapar banyak gangguan dari lingkungan yang mungkin berpengaruh pada ketidaksuburan," kata Dr Gene Block dari University of Los Angeles, salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut.
"Saat ini kita hidup dalam level pencahayaan tinggi di malam hari, dan pola tidur kita terganggu oleh pola kerja di malam hari maupun perjalanan melintasi zona waktu yang berbeda," lanjut Dr Block, dikutip dari Dailymail, Minggu (23/8/2015).
Baca juga: Pada Pria Dewasa, Mengatasi Kegemukan Berarti Menyelamatkan Sperma (up/up)











































