1. Cukup Masker
|
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
|
"Saya cuma pakai masker. Itupun sebenarnya tidak terlalu efektif," ujar Galih dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (27/8/2015).
Sasa Kirana (22), mahasiswi yang tinggal di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, pun tidak punya cara lain untuk melindungi diri dari polusi udara. Selama ini dia hanya mengandalkan masker.
Demikian pula dengan Biril Mustapha dan Andrew (22) yang juga mahasiswa. Biasanya Andrew melindungi dengan masker, namun jika tidak memungkinkan menggunakan sepeda motor di jalanan, dia memilih naik taksi agar tidak terlalu terpapar asap di jalanan. Tak lupa, dia minum vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh.
2. Helm Full Face
|
Foto: Rina Atriana
|
"Saya pakai masker dan helm full face," begitu kata Bil Clinton Silitonga (29), seorang pengendara sepeda motor di daerah Jalan Gereja Theresia, Menteng.
Dihubungi terpisah, Ahmad Farid (22), mahasiswa di kawasan Jakarta Selatan, mengatakan dirinya tidak suka pakai pelindung saat sedang mengendarai sepeda motor. Karena itu, pilihannya adalah dengan menggunakan helm full face.
3. Tahan Napas
|
Foto: Agung Pambudhy
|
"Saya kalau lihat asap langsung tahan napas. Tapi susah juga lama-lama," ucap Bagus.
Karena tidak bisa lama saat menahan napas, terkadang Bagus mengenakan masker. Sayangnya menurut dia, asap masih nekat menembus masker dan masuk ke hidungnya.
4. Hindari Jam Padat
|
Foto: Grandyos Zafna
|
"Saya sih biasanya menghindari jam-jam jalanan padat sama pakai masker aja," kata Salim.
Menghindari jam macet untuk menghindari polusi dilakukannya agar tidak mengalami batuk dan sesak napas. Tak cuma itu, matanya pun rentan merah dan gatal-gatal akibat terkena asap kendaraan bermotor. Saat macet, tak cuma asap kendaraan yang mengganggu, tapi juga suara klakson yang bersahut-sahutan.
Bagaimana dengan Anda, bagaimana upaya Anda melindungi diri dari terjangan asap kendaraan bermotor di jalan?
Halaman 2 dari 5











































