Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr Imran Agus Nurali, SpKO, mengatakan bahwa Kemenkes melalui Direktorat Pelayanan Farmasi sudah membagikan masker kepada masyarakat. Sebanyak lebih dari 65.000 masker dibagikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
"Kita sudah membagikan lebih dari 65.000 masker untuk digunakan masyarakat. Pendistribusiaannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten Kota di Riau," tutur dr Imran, dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembagian masker dilakukan untuk mengurangi bahaya asap kebakaran. dr Imran menjelaskan bahwa asap terdiri dari dua elemen, yakni partikulat debu dan gas.
Partikulat debu jika terhirup bisa menimbulkan iritasi pada saluran napas. Jika tak ditanggulangi, maka iritasi ini bisa menyebabkan saluran napas membengkak, dan akhirnya membuat penumpukan lendiri yang menjadi sarang kuman penyebab infeksi.
Bahaya partikulat debu bisa ditanggulangi dengan menggunakan masker. Semakin baik kemampuan menyaring atau filtrasi masker, maka semakin kecil risiko bahaya kesehatan yang mengancam.
"Masker paling baik itu kan yang masker N95. Cuma masalahnya tidak semua orang betah pakai masker itu karena sangat menutupi mulut banget. Makanya kita anjurkan pakai masker biasa juga tidak apa-apa daripada tidak pakai masker sama sekali," lanjutnya lagi.
Baca juga: Dampak Kepungan Asap, Risiko Kanker Paru Mengintai Warga Pekanbaru
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, dr Achmad Yurianto mengatakan untuk menghindari bahaya asap, lebih baik masyarakat membatasi aktivitas di luar ruangan atau bahkan tidak keluar ruangan sama sekali.
"Akan lebih baik jika masyarakat menghindari keluar ruangan atau rumah. Karena paparan partikel debunya akan lebih sedikit. Tapi kalau memang terpaksa sekali keluar rumah jangan lupa gunakan masker," tuturnya. (mrs/vit)











































