"Keluar dari ruang operasi, saya tak bisa bicara, dan ini membuat saya ketakutan. Tapi dokter bilang ini normal dan suara saya akan kembali dalam kurun 4-6 minggu," tuturnya.
Sembari menunggu kemampuan bicaranya kembali, Zandile sempat menutup diri dan enggan keluar rumah. Kalaupun keluar rumah, itu hanya karena ia ada janji. Ia juga tak pernah keluar sendirian, dan salah satu dari kedua putranya, Ricardo (20) selalu mendampingi dan menjadi juru bicaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa tersedak tiap waktu, jadi saya terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya mengganjal di tenggorokan saya. Di malam hari saya terus merasa cemas karena jangan-jangan saya akan mati tersedak dalam tidur," kenangnya seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (16/9/2015).
Akhirnya pada tanggal 9 Juli, Zandile tiba-tiba saja tak mampu bernapas sama sekali, hingga Ricardo terpaksa melarikannya ke rumah sakit. Di rumah sakit, Zandile dipasangi inhaler untuk memperluas jalan napasnya, tapi cara ini tak mempan juga.
Baca juga: Serba-serbi Obat Bius
Zandile lantas dipindahkan ke James Cook University Hospital untuk menemui dokter spesialis. Di sanalah ia mendapatkan prosedur laryngoscopy. Dari situ dokter menemukan sebuah polip di pita suara Zandile. Namun si dokter mengaku itu adalah polip terbesar yang pernah ia lihat selama berpraktik.
Ibu dua anak ini kemudian disuntik morfin dan steroid untuk sepekan ke depan, lalu dokter melakukan tindakan operasi untuk mengangkat polip di pita suaranya.
Dr Alasdair Mace, ahli bedah THT yang berpraktik di London dan Middleton memastikan adanya benjolan di pita suara merupakan salah satu komplikasi dari penggunaan bius, tapi terhitung sangat jarang ditemukan.
"Ketika selang napas dimasukkan ke dalam saluran pernapasan, posisi selang ini terkadang ini akan memicu trauma atau kerusakan. Bisa karena diletakkan di atasnya, ketika selangnya dimasukkan atau mungkin saat ditarik keluar," terangnya.
Selepas dibius, pasien juga kemungkinan mengalami perubahan suara, yaitu suaranya menjadi lebih serak dari aslinya. Namun dipastikan efek samping ini bersifat ringan dan dalam jangka pendek. Untuk itu peluang insiden serius seperti yang dialami Zandile diperkirakan hanya sebesar 0,07 persen (7 dari 10.000 kasus).
Beruntung setelah polip itu diangkat, Zandile akhirnya bisa bicara kembali. "Saat saya terbangun, perawat mengatakan operasi saya berjalan lancar dan saya berkata 'benarkah?', dan saat itu saya hampir tak percaya suara saya bisa keluar. Ricardo juga menangis mendengar suara saya," tutupnya.
Baca juga: Operasi di RS Ini, Pasien Boleh Pilih: Bius Total atau Nonton Film (lll/up)











































