dr Sylvia Detri Elvira, SpKJ(K) dari Klinik Empati Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan kondisi ini bisa saja terjadi. Apalagi jika mimpi yang dialami sebelumnya termasuk mimpi buruk atau mimpi seram.
Baca juga: Tidur Selepas Subuh Bisa Picu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Pakar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Sylvia mengatakan bahwa hal ini terjadi ketika seseorang berada di antara fase tidur dan fase bangun. Akibatnya, ketika sudah bangun, perasaan dikejar-kejar atau takut saat mimpi masih akan terasa.
dr Andreas Prasadja, RPSGT, dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa gangguan tidur yang disebut nightmare dapat menyebabkan hal tersebut. Nightmare memang salah satu gangguan tidur yang menyebabkan orang sering mengalami mimpi buruk, bahkan hingga berhari-hari.
Meski begitu untuk menguranginya, dr Andreas mengatakan ada baiknya jika pola tidur diubah menjadi baik. Waktu tidur terpenuhi dan tidurnya lebih teratur menurut dr Ade akan membantu.
Namun ketika sudah mengubah pola tidur dan tetap masih mengalami mimpi buruk, dr Ade mengatakan ada baiknya mengunjungi dokter.
"Biasanya, kita kasih obat-obatan supaya kondisi ini berkurang. Obat ini akan mengurangi intensitas mimpi buruk tadi, dan kedua supaya suasana hati orang tersebut lebih nyaman," ungkapnya.
Baca juga: Sering Curhat Bisa Kurangi Risiko Mengalami Mimpi Buruk (mrs/vit)











































