CDC melaporkan sudah ada 24 orang yang positinf mengidap penyakit ini. Dari 24 Orang tersebut, 21 di antaranya masih dirawat di rumah dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia. 5 Pasien ternyata merupakan wanita hamil dan 1 orang harus keguguran karena penyakit ini.
Dikutip dari Health.com, Rabu (23/9/2015), CDC mencurigai adanya kaitan antara keju lunak dengan mewabahnya penyakit listeriosis. Dalam laporannya, CDC mengatakan listeriosis bersumber dari bakteri Listeria monocytogenes yang bisa saja hidup di keju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keju lunak diolah dari bahan dasar susu yang tidak membunuh organisme yang merugikan. Proses ini dikenal sebagai pasteurisasi. Karena tidak membunuh seluruh bakteri, ada kekhawatiran bakteri tinggal dan bermukim di keju-keju tersebut, termasuk bakteri E. Coli dan Listeria.
Oleh karena itu, pengembangan kasus ini diarahkan kepada penelitian apakah keju tersebut benar-benar medium penularan penyakit, atau ada faktor lain. Peneliti pun sedang melihat beberapa merek keju yang memproduksi keju lunak. Nama-nama merek perusahaan yang memproduksi keju lunak antara lain yaitu Karoun, Arz, Gopi, Queso Del Valle, Central Valley Creamery dan Yanni.
Karoun Dairies selaku salah satu perusahaan yang membuat keju lunak mengaku siap bekerja sama dengan Food and Drug Administration (FDA) dan CDC untuk menyelidiki kasus ini. Mereka pun sudah menarik produknya dari pasaran.
"Pabrik susu Karoun sadar bahwa beberapa produk keju mereka dikaitkan dengan kasus wabah listeriosis oleh FDA dan CDC," ujar perwakilan perusahaan tersebut.
"Saat ini perusahaan telah berhenti mendistribusi keju dan bekerja sama dengan FDA untuk terus menyelidiki masalah ini lebih lanjut," pungkasnya. (mrs/mrs)











































