Dijelaskan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa dr Eka Viora, SpKJ, aplikasi berisikan berbagai macam informasi mengenai kesehatan jiwa. Selain itu ada juga fitur kuesioner yang bisa dipakai untuk mengukur kesehatan mental.
"Kita ada target pembangunan kesehatan berkelanjutan 2030 sepertiga dari kematian dini bisa dicegah. Salah satu kematian dini itu adalah bunuh diri yang dikaitkan dengan kesehatan jiwa," kata dr Eka pada temu media Hari Kesehatan Jiwa di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/10/2015).
Baca juga: Kriteria Pulihnya Pasien Gangguan Jiwa, Apa Saja?
![]() |
"Kita ingin memperkuat informasi kepada masyarakat supaya tahu. Jadi dia bisa cepat mengobati tidak terlambat kalau sudah ada gejala-gejala seperti ini bisa langsung cari pertolongan ke puskesmas dan sebagainya," lanjut dr Eka.
Saat ini aplikasi tersebut bisa diunduh di Google Play Store untuk android. dr Eka mengatakan beberapa fitur seperti geo tagging untuk melihat pelayanan kesehatan jiwa terdekat memang masih dalam pengembangan namun sudah bisa dipakai.
Bagi Kementerian Kesehatan aplikasi juga menjadi alat untuk mengumpulkan data kesehatan jiwa penduduk Indonesia.
(fds/up)