Berlebihan Menghirup Olahan Biji Kopi Bisa Bikin Paru-paru 'Kram'

Berlebihan Menghirup Olahan Biji Kopi Bisa Bikin Paru-paru 'Kram'

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 13 Okt 2015 19:00 WIB
Berlebihan Menghirup Olahan Biji Kopi Bisa Bikin Paru-paru Kram
Foto: thinkstock
Milwaukee - Kopi bukan lagi menjadi kebutuhan, tetapi juga gaya hidup sebagian besar anggota masyarakat. Namun dengan menjamurnya coffee shop atau kafe yang khusus menjual kopi, bukan berarti ini menguntungkan bagi pekerja kafe.

Terlepas dari keuntungan finansial yang mereka peroleh, tim peneliti dari Milwaukee Journal Sentinel menemukan bahwa pekerja di kedai kopi rentan mengalami gangguan pada paru-parunya.

Bagaimana bisa begitu? Menurut peneliti, dalam proses roasting atau memasak biji kopi akan dilepaskan sebuah senyawa kimia yang disebut dengan 'diacetyl'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senyawa ini sebenarnya bersifat organik dan biasa digunakan untuk memberikan rasa pada produk makanan seperti roti, popcorn, bir dan wine. Untuk itu bisa dikatakan diacetyl aman jika dikonsumsi.

Namun sejumlah studi menemukan, diacetyl bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan kemudian dihirup dalam waktu lama. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 1990-an lalu.

Centers for Disease Control and Prevention pernah melaporkan bahwa sebagian pekerja di pabrik popcorn di Amerika mengalami penyakit paru-paru yang tak hanya serius tetapi juga tak dapat disembuhkan, meskipun hanya terpapar dalam hitungan bulan saja. Kebetulan diacetyl paling banyak dipakai untuk memberi rasa pada popcorn.

Penyakit ini disebut dengan 'obliterative bronchiolitis', di mana penyempitan pada saluran udara terkecil dari paru-paru akibat fibrosis maupun peradangan. Karena kelangkaannya, penyakit tersebut lebih populer dengan sebutan 'gangguan paru-paru pada pekerja pabrik popcorn'.

Baca juga: Begini Reaksi Tubuh Saat Berhenti Minum Kopi

Lantas ketika peneliti berupaya mencari tahu apakah pekerja di kafe atau tempat pengolahan biji kopi juga akan merasakan dampak yang sama, di situlah peneliti mendapati fakta yang mengejutkan.

Setelah mengamati kondisi udara di dua roastery atau tempat pengolahan biji kopi di Wisonsin, mereka menemukan bahwa level diacetyl di kedua tempat tersebut mencapai empat kali lipat lebih banyak dari standar yang ditetapkan CDC, atau sesuai dengan dugaan semula.

Namun risiko obliterative bronchiolitis sendiri lebih banyak terlihat pada pengolahan biji kopi skala besar atau industri.

"Karena partikelnya sangat kecil, sehingga hanya akan menembus lendir dalam hidung dan tenggorokan lalu masuk ke saluran pernapasan yang paling kecil juga," terang Alan Barker, ahli kesehatan paru dari Oregon Health and Science University seperti dikutip dari Wired, Selasa (13/10/2015).

Kendati demikian, Barker mengungkapkan bahwa pekerja di kafe yang bertugas mengolah biji kopi atau barista juga lebih rentan mengalami batuk atau sesak napas ketimbang pekerja lain yang tidak terpapar langsung dengan biji kopi, semisal pelayan atau kasir.

Baca juga: Agar Tak Jadi Penyakit, Ikuti 5 Tips Ngopi Sehat Ini


(lll/up)

Berita Terkait