Saking Anehnya, Kondisi Kesehatan Ini Sering Dianggap Mustahil

Saking Anehnya, Kondisi Kesehatan Ini Sering Dianggap Mustahil

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 03 Nov 2015 16:04 WIB
Saking Anehnya, Kondisi Kesehatan Ini Sering Dianggap Mustahil
Foto: Getty Images
Jakarta - Keanehan yang ditemukan dalam dunia medis seringkali dianggap mustahil terjadi. Namun buktinya, ada orang-orang yang mengidap suatu penyakit atau terlahir dalam keadaan yang mungkin sulit dijelaskan dengan akal sehat.

Percaya atau tidak, kondisi semacam ini memang benar adanya, dan banyak ilmuwan yang berupaya menguak misteri di baliknya, semisal untuk mencari tahu penyebab atau bagaimana cara menyembuhkannya.

Berikut lima kondisi medis yang nyaris tidak masuk akal, seperti dikutip dari Cracked.com, Selasa (3/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 5 Orang dengan Kondisi Aneh yang Tubuhnya Berubah Jadi Tokoh Kartun

1. Deja vu terus-menerus

Foto: Thinkstock/sebastian-julian
Januari lalu dikabarkan ada seorang pria dari Inggris yang mengaku terus-menerus mengalami deja vu. Padahal secara fisik ia sangat sehat, dan tidak memiliki riwayat penyakit saraf. Namun karena berulang kali deja vu, hidupnya jadi agak berantakan, termasuk memaksanya drop out dari universitas.

Bahkan kabarnya pria yang hanya diketahui berumur 23 tahun itu pernah mengalami apa yang ia sebut sebagai 'deja vu of a deja vu' atau deja vu di dalam deja vu seperti halnya yang digambarkan di film Inception. Kondisi ini terbilang sangat langka, bahkan mungkin tidak ada duanya di dunia.

2. Tiba-tiba pingsan karena hal spesifik

Foto: Erliana Riady
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan situational syncope, yaitu kondisi di mana seseorang mendadak kehilangan kesadaran karena dipicu oleh hal-hal yang tidak terduga. Semisal pingsan tiap kali batuk, berolahraga, menelan sesuatu atau bahkan buang air, jadi bukan semata karena kondisi medis tertentu.

Ada juga yang pingsan ketika merasakan emosi tertentu seperti menangis dan tertawa terbahak-bahak.

3. Sindrom bau ikan

Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Trimethylaminuria atau sindrom bau ikan muncul akibat gangguan pada proses metabolik yang mengakibatkan penumpukan trimethylamine (TMA), senyawa yang bisa memicu bau amis ikan pada tubuh.

Normalnya, tubuh manusia dapat memetabolisme TMA sehingga bau amisnya tak begitu terasa. Akan tetapi karena gangguan genetik, proses metabolisme itu menjadi terganggu dan TMA tadi keluar sendiri dari kulit dalam jumlah yang signifikan.

Biasanya yang bersangkutan tidak menyadari jika bau badannya amis, sampai ia melihat reaksi orang-orang di sekitarnya. Sindrom ini diperkirakan terjadi pada tiap 1 dari 40.000 orang. Penyebabnya bisa karena faktor genetik atau masalah pada organ vital seperti liver dan ginjal.

4. Sindrom Uner Tan

Foto: Nature World News
Di Turki, ada satu keluarga (19 orang) yang berjalan dengan menggunakan kedua kaki dan tangannya, alias merangkak seperti binatang. Bedanya, monyet dan primata lainnya berjalan dengan pola diagonal, sedangkan keluarga ini tetap berjalan seperti orang pada umumnya, hanya saja menggunakan kedua kaki dan tangannya, mirip seperti kucing.

Selain itu mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik, melainkan hanya menggunakan sedikit kosakata yang hanya dipahami oleh komunitas mereka sendiri. Penyebabnya adalah kecatatan pada otak yang mempengaruhi kemampuan kognitif serta keseimbangan tubuh mereka.

Kondisi ini juga tidak dapat disembuhkan.

5. Rambut tumbuh di bola mata

Foto: The News England Journal of Medicine
Di tahun 2013, seorang pria berumur 19 tahun asal Iran dikabarkan mempunyai bola mata yang berambut, yaitu di mata kanannya. Penyebabnya adalah limbal dermoid, tumor yang dapat mendorong tumbuhnya rambut, tulang rawan, kelenjar keringat bahkan gigi, di permukaan bola mata.
 
Meskipun tidak terasa menyakitkan, mereka yang mengalami tumor ini biasanya mengalami gangguan penglihatan serta munculnya rasa tidak nyaman saat berkedip. Namun dokter memastikan limbal dermoid sendiri sangat langka, yakni baru ditemukan pada tiap 1 dari 10.000 pasien.

Tumor atau kista ini selalu bersifat kongenital atau bawaan dari lahir, dan terbentuk sejak si bayi masih dalam kandungan.
Halaman 2 dari 6
Januari lalu dikabarkan ada seorang pria dari Inggris yang mengaku terus-menerus mengalami deja vu. Padahal secara fisik ia sangat sehat, dan tidak memiliki riwayat penyakit saraf. Namun karena berulang kali deja vu, hidupnya jadi agak berantakan, termasuk memaksanya drop out dari universitas.

Bahkan kabarnya pria yang hanya diketahui berumur 23 tahun itu pernah mengalami apa yang ia sebut sebagai 'deja vu of a deja vu' atau deja vu di dalam deja vu seperti halnya yang digambarkan di film Inception. Kondisi ini terbilang sangat langka, bahkan mungkin tidak ada duanya di dunia.

Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan situational syncope, yaitu kondisi di mana seseorang mendadak kehilangan kesadaran karena dipicu oleh hal-hal yang tidak terduga. Semisal pingsan tiap kali batuk, berolahraga, menelan sesuatu atau bahkan buang air, jadi bukan semata karena kondisi medis tertentu.

Ada juga yang pingsan ketika merasakan emosi tertentu seperti menangis dan tertawa terbahak-bahak.

Trimethylaminuria atau sindrom bau ikan muncul akibat gangguan pada proses metabolik yang mengakibatkan penumpukan trimethylamine (TMA), senyawa yang bisa memicu bau amis ikan pada tubuh.

Normalnya, tubuh manusia dapat memetabolisme TMA sehingga bau amisnya tak begitu terasa. Akan tetapi karena gangguan genetik, proses metabolisme itu menjadi terganggu dan TMA tadi keluar sendiri dari kulit dalam jumlah yang signifikan.

Biasanya yang bersangkutan tidak menyadari jika bau badannya amis, sampai ia melihat reaksi orang-orang di sekitarnya. Sindrom ini diperkirakan terjadi pada tiap 1 dari 40.000 orang. Penyebabnya bisa karena faktor genetik atau masalah pada organ vital seperti liver dan ginjal.

Di Turki, ada satu keluarga (19 orang) yang berjalan dengan menggunakan kedua kaki dan tangannya, alias merangkak seperti binatang. Bedanya, monyet dan primata lainnya berjalan dengan pola diagonal, sedangkan keluarga ini tetap berjalan seperti orang pada umumnya, hanya saja menggunakan kedua kaki dan tangannya, mirip seperti kucing.

Selain itu mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik, melainkan hanya menggunakan sedikit kosakata yang hanya dipahami oleh komunitas mereka sendiri. Penyebabnya adalah kecatatan pada otak yang mempengaruhi kemampuan kognitif serta keseimbangan tubuh mereka.

Kondisi ini juga tidak dapat disembuhkan.

Di tahun 2013, seorang pria berumur 19 tahun asal Iran dikabarkan mempunyai bola mata yang berambut, yaitu di mata kanannya. Penyebabnya adalah limbal dermoid, tumor yang dapat mendorong tumbuhnya rambut, tulang rawan, kelenjar keringat bahkan gigi, di permukaan bola mata.
 
Meskipun tidak terasa menyakitkan, mereka yang mengalami tumor ini biasanya mengalami gangguan penglihatan serta munculnya rasa tidak nyaman saat berkedip. Namun dokter memastikan limbal dermoid sendiri sangat langka, yakni baru ditemukan pada tiap 1 dari 10.000 pasien.

Tumor atau kista ini selalu bersifat kongenital atau bawaan dari lahir, dan terbentuk sejak si bayi masih dalam kandungan.

(lll/up)

Berita Terkait