Dokter Juga Manusia, Bisa Capek dan Lupa Rumus

Inovasi Kesehatan

Dokter Juga Manusia, Bisa Capek dan Lupa Rumus

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 15 Nov 2015 16:04 WIB
Dokter Juga Manusia, Bisa Capek dan Lupa Rumus
Foto: AN Uyung Pramudiarja
Jakarta - Bagi para dokter, menghitung dosis adalah 'makanan' sehari-hari. Di depan pasien, mereka bisa melakukannya dengan begitu mudah seolah ada katalog obat tertanam di otaknya.

Namun pernahkah terbayang, ada begitu banyak jenis dan merek obat yang ada di pasaran? Jangankan untuk mengingat dosisnya, sekadar menghafal namanya satu per satu pun belum tentu semua dokter bisa melakukannya. Dalam praktiknya, harus selalu ada alat bantu untuk memudahkannya.

Tak puas dengan buku katalog semacam MIMS yang tebal dan tidak praktis, dr Aldo Ferly, M.Res dari RS Cipto Mangunkusumo sejak setahun lalu merancang sebuah aplikasi untuk perangkat mobile berbasis android. Salah satu fiturnya adalah perhitungan dosis obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Database ratusan jenis obat tertanam dalam aplikasi yang dinamakan Cito! ini (dalam Bahasa Latin, cito berarti segera). Untuk mendapatkan perhitungan dosis sesuai kebutuhan pasien, dokter sebagai user tinggal memilih obat, lalu memasukkan usia dan bobot pasien. Jalankan perintah 'hitung', dalam sepersekian detik langsung keluar hasilnya. Tidak perlu terhubung dengan internet, aplikasi ini bisa dijalankan secara offline.

"Kadang-kadang kalau sudah capek kerja seharian, kan maunya cepet ya. Nah kalkulator seperti ini akan sangat membantu," kata dr Aldo, ditemui dalam FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) Medical Research and Education Exhibition 2015 di Depok baru-baru ini, seperti ditulis Minggu (15/11/2015).

Selain bisa menghitung dosis, aplikasi ini juga dilengkapi berbagai rumus kesehatan di menu Kalkulator Medis. Berbeda dengan kalkulator kesehatan yang ada di detikHealth misalnya, rumus-rumus yang ada di aplikasi ini memang lebih dikhususkan untuk kebutuhan para dokter.

Baca juga: Untuk Pembaca, detikHealth Juga Punya Berbagai Macam Kalkulator Sehat Lho

"Beberapa rumus seperti Daldyono score misalnya (skor perhitungan defisit cairan saat dehidrasi, digagas oleh Prof Dr Daldyono dari FKUI), tentu hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang minimal punya pengetahuan medis dasar," jelas dr Aldo, menjawab pertanyaan tentang kemungkinan aplikasi ini disalahgunakan oleh pengguna awam untuk melakukan swa-diagnosis.



Fitur Evidence Based Medicine bisa menghitung seberapa akurat pemeriksaan yang dilakukan, meski baru tersedia untuk diagnosis Demam Berdarah Dengue.

Menariknya lagi, aplikasi ini lahir dari sebuah kolaborasi lintas disiplin keilmuan. Konsep perhitungan dosis dan berbagai rumus kesehatan dirancang oleh dr Aldo dan beberapa rekan sejawatnya yang saat itu masih kuliah di FKUI, sedangkan coding atau pemrograman dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Informatika dari kampus yang sama.

"Perbedaan 'etika profesi' juga menjadi tantangan tersendiri. Misalnya saat kami sama-sama datang ke RSCM, saya harus selalu hormat dengan para senior, sedangkan dia (menunjuk rekannya yang menjadi programmer) datang cuma pakai kaos oblong," kelakar dr Aldo.

Baca juga: Bahkan Kalkulator Seks Juga Ada!



dr Aldo (jas putih) dan tim perancang aplikasi Cito!
(up/vit)

Berita Terkait