Jika punya masalah tulang belakang seperti nyeri di bagian punggung ataupun leher, ingat pula bahwa penanganannya tidak bisa dilakukan sembarangan. Ahli bedah ortopedi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Tedjo Rukmoyo, SpOT-Spine(K) pun mewanti-wantib sebelum tulang belakangnya ditangani, pasien sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang memiliki kompetensi yaitu dokter ortopedi.
"Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter dulu untuk mencari penyebab sakitnya," kata kepada wartawan di Bagian Ilmu Bedah Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK UGM di Bulaksumur Yogyakarta, Selasa (12/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Setelah Baca Penjelasan Dokter Ini, Yakin Masih Mau Gemeretakkan Leher?
"Setelah diperoleh diagnosis terkait hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Apakah butuh fisioterapi atau penanganan lainnya seperti chiropractic," sambung dr Tedjo menanggapi adanya pengobatan dengan metode chiropractic yang saat ini ramai diperbincangkan.
Dia mengatakan terapi chiropractic tidak termasuk dalam ilmu kedokteran, tetapi merupakan pengobatan tradisional. Keahlian chiropractic bisa diperoleh melalui kursus-kursus atau sekolah chiropractic. Di Amerika Serikat pengobatan jenis ini banyak dilakukan. Namun demikian, pelaksanaannya telah diatur oleh pemerintah. Selain itu dilakukan di bawah naungan bagian ortopedi rumah sakit.
"Kalau di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur praktik ini. Sementara ini banyak ditemukan klinik-klinik yang menjalankan chiropractic yang memberikan terapi keluhan tulang belakang," katanya.
Baca juga: IDI Sebut di Masa Depan Chiropractic Bisa Saja Jadi Pengobatan Modern
Padahal penanganan keluhan tulang belakang, lanjut dr Tedjo, tidak bisa dilakukan secara serta-merta tanpa rekomendasi dokter ahli. Kesalahan penanganan keluhan pada pasien dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Yang belum lama terjadi, Allya Nadya Siska meninggal setelah sebelumnya menjalani terapi chiropractic.
Menurutnya chiropractic ditujukan untuk merelaksasi otot, menghilangkan kaku dan nyeri pada tulang belakang. "Yang terjadi mungkin terapis tidak mengetahui riwayat penyakit pasien dan terapi yang dilakukan tidak tepat," ucap dr Tedjo. (bgs/vit)











































