Salah satunya adalah mengoleskan jahe untuk mengobati cedera patah tulang. Dr Raymond R Tjandrawinata, Direktur Eksekutif Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) mengatakan memang ada klaim seperti ini. Namun ia tidak bisa memberikan pernyataan apakah klaim ini benar atau tidak.
Baca juga: Studi Buktikan Zat Aktif Jahe Bisa Hambat Pertumbuhan Sel Kanker
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengolesan jahe untuk pengobatan cedera patah tulang biasa dilakukan olek praktisi pengobatan tradisional China (Chinese Tradisional Medicine). Metode pengobatan ini diwariskan turun-temurun oleh bang China dan akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia.
Dijelaskan Raymond, pengobatan tradisional China berbeda dengan pengobatan dengan tanaman herba secara umum. Sebabnya, pengobatan tradisional China merupakan suatu sistem dan tidak hanya bergantung pada satu tanaman obat saja.
"Jadi refleksi, akupunktur dan lain-lainnya termasuk ramuan tradisional itu mereka jadi satu sistem pengobatan. Mereka punya diagnosa sendiri tanpa stetoskop dan sumbernya bukan kaidah ilmu kedokteran," tambahnya lagi.
Meski begitu, ia tak menampik metode pengobatan ini sangat populer, bahkan di kalangan masyarakat Indonesia. Ia juga tak menampik bahwa pengobatan ini memiliki efek menyembuhkan, namun sekali lagi, harus ada pembuktian dari sisi ilmiah.
"Sangat mungkin pengobatan tradisional dari manapun untuk memiliki efek penyembuhan. Namun kan kita tidak tahu apa yang menjadi faktor penyembuhnya. Dari sinilah riset masuk, untuk membuktikan apakah benar sembuh atau tidak," tutupnya.
Baca juga: Terasa Pedas dan Hangat Saat Konsumsi Jahe? Ini Sebabnya (mrs/vit)











































