"Kecelakaan juga menempati urutan tertinggi yang dibiayai BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)," kata Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek, ditemui dalam seminar nasional kegawatdaruratan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2016).
Oleh karenanya, Menkes Nila mengatakan layanan call center gawat darurat 119 masih akan terus dikembangkan. Layanan yang telah dirintis beberapa tahun lalu dan sedianya akan berlaku secara nasional tersebut, hingga kini masih belum optimal pengembangan maupun pemanfaatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di RSUD Bekasi misalnya, layanan terpadu kegawatdaruratan yang tengah dikembangkan masih belum terintegrasi dengan call center 119. Untuk layanan terbarunya yang akan launching dalam waktu dekat tersebut, RSUD Bekasi masih menggunakan call center di nomor 021-8841005.
"Ke depan akan diintegrasikan dengan 119," kata Dr dr Titi Masrifahati, MKM, Direktur Umum RSUD Bekasi.
Senada dengan Menkes Nila, Dr Titi mengungkap jumlah kasus kegawatdaruratan di rumah sakit yang dipimpinnya juga cukup tinggi. Angka kematian dalam 24 jam tercatat mengalami peningkatan belakangan ini.
Baca juga: Soal Layanan Gawat Darurat, Menkes Akan Kumpulkan RS Swasta di Jakarta
(up/vit)











































