Kaitkan dengan Fungsi Ginjal, Dokter Anggap Terapi Urine Tak Masuk Akal

Kaitkan dengan Fungsi Ginjal, Dokter Anggap Terapi Urine Tak Masuk Akal

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 04 Feb 2016 14:30 WIB
Kaitkan dengan Fungsi Ginjal, Dokter Anggap Terapi Urine Tak Masuk Akal
Foto: thinkstock
Jakarta - Pada masanya, terapi urine pernah begitu populer sekaligus kontroversial. Seorang konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia) mengaku heran dengan adanya terapi tersebut.

"Sangat aneh kalau ada orang minum urine. Isinya sudah yang kotor-kotor, kenapa diminum?" kata dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia), baru-baru ini.

Keheranan dr Tunggul didasari oleh fungsi ginjal yang salah satunya adalah menyaring racun-racun dan pengotor di dalam darah. Kotoran yang tersaring oleh sekitar nefron alias filter yang ada di ginjal, dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiap satu ginjal yang bobotnya rata-rata 150 gram, mempunyai sekitar 1 juta nefron untuk menyaring kotoran. Dalam 24 jam, tidak kurang dari 180 liter cairan dalam tubuh manusia dimurnikan oleh nefron-nefron tersebut. Sedangkan untuk membuang hasil penyaringan, ginjal mengeluarkan rata-rata 1-1,5 liter urine tiap hari.

Baca juga: Awas! Pipis Berbuih Bisa Jadi Pertanda Ginjal Mulai Rusak 

Fungsi ginjal sebagai penyaring bisa berkurang akibat berbagai macam sebab. Secara global, diabetes melitus merupakan penyebab paling banyak pada gangguan fungsi ginjal yakni sebesar 50 persen. Hipertensi atau darah tinggi menempati urutan berikutnya, yakni 27 persen.

Pada gagal ginjal tahap akhir atau terminal, ada 3 pilihan pengobatan. Hemodialisis atau cuci darah seumur hidup adalah salah satunya, sedangkan pilihan lainnya adalah continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) dan transplantasi atau cangkok ginjal.

Baca juga: Ini Bedanya Nyeri Pinggang Akibat Sakit Ginjal dengan Sebab Lain  (up/vit)

Berita Terkait