Dianggap Tak Sehat, 5 Kebiasaan Ini Justru Disebut-sebut Bermanfaat

Dianggap Tak Sehat, 5 Kebiasaan Ini Justru Disebut-sebut Bermanfaat

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 18 Feb 2016 15:06 WIB
Dianggap Tak Sehat, 5 Kebiasaan Ini Justru Disebut-sebut Bermanfaat
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sering menggigit-gigit kuku dan malas mandi di akhir pekan? Mungkin terkesan tak sehat, namun sebenarnya ada manfaat kesehatan di balik kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Nah, berikut 5 kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap tak aman namun bisa berpengaruh positif bagi kesehatan jika dilakukan dengan tepat, seperti dirangkum detikHealth dari Mirror Online, Kamis (18/2/2016):

1. Menggigit-gigit kuku

Foto: Thinkstock
Saat kecil sering dimarahi ibu karena sering menggigit-gigit kuku atau mengisap jempol? Bukan tanpa alasan, umumnya kebiasaan ini dianggap dapat membuat seseorang terkena penyakit, khususnya diare.

Namun Prof Tim Spector dari King's College London justru menyebutkan bahwa kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

"Orang-orang tanpa disadari menyentuh mulut mereka sepanjang waktu. Ketika mereka melakukannya, secara alami terjadi perpindahan mikroba seperti bakteri dari satu bagian tubuh yang lain," ujar Prof Spector.

Menurutnya, bakteri selama ini identik dengan perusakan. Padahal faktanya semakin sering Anda kontak dengan bakteri, maka tubuh akan semakin gigih membangun kekebalan untuk melawannya. Pada akhirnya, sistem kekebalan tubuh pun justru akan semakin kuat dalam menangkal bakteri jahat.

2. Melewatkan waktu mandi

Foto: Thinkstock
Mandi memang menyehatkan bagi tubuh, namun jika dilakukan terlalu sering, apalagi jika menggunakan air hangat dan sabun berbahan keras, efeknya justru dapat merusak kulit.

Pakar kesehatan kulit Dr Kannan Athreya juga menuturkan bahwa mandi berlebihan alias terlalu sering dapat membuat kulit menjadi kering, terutama pada anak-anak dan lansia.

Oleh sebab itu, jika akhir pekan Anda memilih untuk sesekali melewatkan waktu mandi, maka Athreya menyebutkan hal itu bukan masalah besar. Kebiasaan ini justru dapat membantu kulit dalam proses pemulihan. "Jangan lupa saat mandi hindari terlalu sering menggunakan air hangat dan pilihlah produk sabun yang lembut," pesan Athreya.

3. Menyikat gigi setelah makan

Foto: Thinkstock
Menyikat gigi secara rutin memang sangat dianjurkan untuk membunuh bakteri jahat dan menyingkirkan sisa-sisa makanan. Namun sebaiknya hindari langsung menyikat gigi setelah makan.

"Beberapa makanan dan minuman mendorong produksi asam tertentu di mulut Anda. Jika Anda langsung menyikat gigi setelah makan maka Anda mungkin mendorong asam tersebut ke lapisan dalam gigi dan merusaknya," ujar Dr Sameer Patel dari Elleven Clinic, London.

Berikan jeda setidaknya setengah jam setelah makan jika Anda memang ingin menyikat gigi.

4. Jarang mencuci tangan

Foto: Thinkstock
Seorang ibu biasanya akan menyuruh anaknya untuk rajin mencuci tangan, namun Prof Spector justru mengatakan bahwa kebiasaan tersebut belum tentu memberikan manfaat.

Menurutnya, memiliki sedikit kotoran saat makan tidak akan langsung memberikan efek yang berbahaya. "Kita semua terobsesi dengan kebersihan, tetapi sebenarnya banyak mikrobiologi yang saya tahu tidak terlalu mematikan. Cuci tangan secukupnya saja," ujar Prof Spector.

5. Kunyah permen karet

Foto: Thinkstock
Asalkan Anda bisa memilih produk permen karet yang aman dan rendah gula, maka kunyah-kunyah permen karet justru dapat memberikan manfaat sehat.

Menurut Dr Patel, mengunyah permen karet adalah salah satu cara baik untuk menyegarkan napas dan menyingkirkan sisa-sisa makanan dari gigi. Setelah makan, gigi Anda berisiko terkena asam dari gula yang ditemukan dalam makanan dan minuman. Seiring waktu, asam ini bisa melarutkan enamel gigi.

"Nah, permen karet membantu merangsang produksi air liur, yang merupakan pertahanan alami mulut terhadap asam. Pada akhirnya, kebiasaan mengunyah permen karet dapat membantu mengurangi risiko gigi menjadi rusak," tutur Dr Patel.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Tanpa Diduga Bisa Merusak Kulit
https://health.detik.com/read/2016/02/12/160310/3140666/766/5-kebiasaan-yang-tanpa-diduga-bisa-merusak-kulit
Halaman 2 dari 6
Saat kecil sering dimarahi ibu karena sering menggigit-gigit kuku atau mengisap jempol? Bukan tanpa alasan, umumnya kebiasaan ini dianggap dapat membuat seseorang terkena penyakit, khususnya diare.

Namun Prof Tim Spector dari King's College London justru menyebutkan bahwa kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

"Orang-orang tanpa disadari menyentuh mulut mereka sepanjang waktu. Ketika mereka melakukannya, secara alami terjadi perpindahan mikroba seperti bakteri dari satu bagian tubuh yang lain," ujar Prof Spector.

Menurutnya, bakteri selama ini identik dengan perusakan. Padahal faktanya semakin sering Anda kontak dengan bakteri, maka tubuh akan semakin gigih membangun kekebalan untuk melawannya. Pada akhirnya, sistem kekebalan tubuh pun justru akan semakin kuat dalam menangkal bakteri jahat.

Mandi memang menyehatkan bagi tubuh, namun jika dilakukan terlalu sering, apalagi jika menggunakan air hangat dan sabun berbahan keras, efeknya justru dapat merusak kulit.

Pakar kesehatan kulit Dr Kannan Athreya juga menuturkan bahwa mandi berlebihan alias terlalu sering dapat membuat kulit menjadi kering, terutama pada anak-anak dan lansia.

Oleh sebab itu, jika akhir pekan Anda memilih untuk sesekali melewatkan waktu mandi, maka Athreya menyebutkan hal itu bukan masalah besar. Kebiasaan ini justru dapat membantu kulit dalam proses pemulihan. "Jangan lupa saat mandi hindari terlalu sering menggunakan air hangat dan pilihlah produk sabun yang lembut," pesan Athreya.

Menyikat gigi secara rutin memang sangat dianjurkan untuk membunuh bakteri jahat dan menyingkirkan sisa-sisa makanan. Namun sebaiknya hindari langsung menyikat gigi setelah makan.

"Beberapa makanan dan minuman mendorong produksi asam tertentu di mulut Anda. Jika Anda langsung menyikat gigi setelah makan maka Anda mungkin mendorong asam tersebut ke lapisan dalam gigi dan merusaknya," ujar Dr Sameer Patel dari Elleven Clinic, London.

Berikan jeda setidaknya setengah jam setelah makan jika Anda memang ingin menyikat gigi.

Seorang ibu biasanya akan menyuruh anaknya untuk rajin mencuci tangan, namun Prof Spector justru mengatakan bahwa kebiasaan tersebut belum tentu memberikan manfaat.

Menurutnya, memiliki sedikit kotoran saat makan tidak akan langsung memberikan efek yang berbahaya. "Kita semua terobsesi dengan kebersihan, tetapi sebenarnya banyak mikrobiologi yang saya tahu tidak terlalu mematikan. Cuci tangan secukupnya saja," ujar Prof Spector.

Asalkan Anda bisa memilih produk permen karet yang aman dan rendah gula, maka kunyah-kunyah permen karet justru dapat memberikan manfaat sehat.

Menurut Dr Patel, mengunyah permen karet adalah salah satu cara baik untuk menyegarkan napas dan menyingkirkan sisa-sisa makanan dari gigi. Setelah makan, gigi Anda berisiko terkena asam dari gula yang ditemukan dalam makanan dan minuman. Seiring waktu, asam ini bisa melarutkan enamel gigi.

"Nah, permen karet membantu merangsang produksi air liur, yang merupakan pertahanan alami mulut terhadap asam. Pada akhirnya, kebiasaan mengunyah permen karet dapat membantu mengurangi risiko gigi menjadi rusak," tutur Dr Patel.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Tanpa Diduga Bisa Merusak Kulit
https://health.detik.com/read/2016/02/12/160310/3140666/766/5-kebiasaan-yang-tanpa-diduga-bisa-merusak-kulit

(ajg/vit)

Berita Terkait