Dampak Musim Hujan, Ribuan Warga Semarang Terserang Diare Sepanjang 2016

Dampak Musim Hujan, Ribuan Warga Semarang Terserang Diare Sepanjang 2016

Angling Adhitya Purbaya - detikHealth
Rabu, 24 Feb 2016 07:03 WIB
Dampak Musim Hujan, Ribuan Warga Semarang Terserang Diare Sepanjang 2016
Pasien diare anak-anak terpaksa dirawat di selasar RSUD Kota Semarang (foto diambil 12 Februari 2016)/Foto: Angling Adhitya Purbaya
Jakarta - Selain demam berdarah dengue, penyakit yang patut diwaspadai sepanjang musim penghujan adalah diare. Di Kota Semarang, ribuan kasus diare terjadi setiap bulannya sejak Januari 2016.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono mengatakan bahwa diare merupakan penyakit yang ada sepanjang tahun. Namun jumlahnya memang meningkat akhir-akhir ini.

"Diare itu penyakit sepanjang tahun. Satu bulan 3.000 sampai 4.000 kasus," kata Widoyono saat berada di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, seperti dikutip pada Rabu (24/2/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diare, lanjut Widoyono,  dipengaruhi oleh lingkungan dan prilaku masyarakat antara lain dari air minum, jamban, dan sampah. Ia menghimbau agar masyarakat harus memperhatikan lingkungan dan kebersihan.

"Semarang masih tinggi (jumlah penderita diare). Masyarakat Semarang disarankan perhatikan itu. Air minum, kebersihan, cuci tangan, dan lainnya," himbau Widoyono.

Baca juga: April-Agustus, Waspadai Risiko Penyakit di Musim Kemarau Basah

Menurutnya, dari tahun ke tahun jumlah kasus diare di Kota Semarang mengalami penurunan walau tidak signifikan. Hal itu karena cukup sulit mengubah prilaku masyarakat.

"Dari tahun kemarin menurun tapi belum signifikan, tidak bisa cepat, karena prilaku," tegasnya.

Sementara itu di RSUD Kota Semarang juga sempat mengalami kenaikan jumlah penderita diare terutama anak-anak. Bahkan mereka terpaksa dirawat di selasar. Meski demikian pihak rumah sakit memang sudah menyiapkan tempat tidur lebih sehingga semua pasien dapat ditangani.

"Diare kalau tidak segera ditangani bisa gagal ginjal. Kalau ada yang  meninggal itu karena gagal ginjalnya akibat dehidrasi," kata Direktur RSUD Kota Semarang, Susi Herawati.

Baca juga: Air Hujan Terkontaminasi Polusi, Jangan Lupa Mandi Setelah Kehujanan

(alg/up)

Berita Terkait