Sampo khusus yang mengandung bahan kimia atau insektisida biasa digunakan untuk menghilangkan kutu rambut yang gemar bersemayam di rambut anak-anak. Namun dikhawatirkan akan ada kutu rambut yang berubah menjadi 'super' karena tidak bisa mati meski sudah terpapar 'obat' khusus ini.
Laporan kutu rambut kebal 'obat' muncul pada pertangahan 1990-an di Amerika Serikat, Eropa dan Australia. Sementara itu sebuah studi di tahun 2014 menunjukkan potensi resistensi yang tinggi di beberapa daerah di Amerika Serikat dan Kanada. Pada sampel kutu dari 84 orang di negara-negara tersebut, 99,6 persen memiliki mutasi gen yang memungkinkan kutu tersebut mampu bertahan hidup dari insektisida permethrin dan piretrin, bahan aktif dalam pembasmi kutu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi digelar lagi pada 2015 oleh peneliti yang sama dan menunjukkan potensi resistensi meluas di Amerika Serikat. Peneliti mempelajari 109 populasi kutu dari 30 negara bagian, dan diketahui 95 persen memiliki mutasi gen. Di AS sendiri 6-12 juta anak setiap tahunnya diperkirakan mengalami masalah dengan kutu rambut usai liburan musim panas. Studi ini dipresentasikan pada Agustus 2015 lalu pada pertemuan American Chemical Society. Demikian dikutip dari CNN, Senin (7/3/2016).
Menurut Dr Barbara L. Frankowski, profesor pediatri di University of Vermont, resistensi memang bisa terjadi setelah penggunaan pembasmi dalam waktu lama. Ini sama seperti bakteri yang bisa menjadi resisten terhadap antibiotik.
Insektisida dalam pembasmi kutu bekerja dengan masuk ke dalam sel-sel saraf kutu yang kemudian menyebabkan kelumpuhan otot dan akhirnya menyebabkan kutu mati. Namun ada kutu yang secara acak memiliki mutasi gen sehingga lebih tahan pada insektisida, ujar Richard Pollack, seorang pakar entomologi kesehatan masyarakat di Harvard University. Perubahan genetik menyebabkan sel-sel saraf serangga hanya mengambil sedikit insektisida atau berhasil membuatnya keluar dari sel.
Meski dikatakan tidak ada kasus orang meninggal akibat kutu rambut, namun tetap saja kekhawatiran kutu rambut super perlu mendapat perhatian. Tak heran orang tua rela merogoh kocek lebih dalam untuk berkonsultasi ke dokter mendapatkan resep pembasmi kutu rambut yang ampuh.
Baca juga: Penyebab Rambut Anak Kutuan dan Cara Tepat Mengatasinya
Cara lain untuk menghilangkan kutu rambut adalah dengan menggunakan sisir rambut khusus, yang memiliki gigi sisir rambut ekstra kecil dan rapat. Sehingga ketika digunakan untuk menyisir rambut bisa membuat kutu, dan bahkan mungkin telurnya, berjatuhan.
Untuk anak berambut lurus atau tipis, penggunaan sisir seperti ini mungkin sangat membantu. Namun agak sulit diterapkan pada anak yang memiliki rambut tebal dan keriting. Memahami hal itu, di AS pun bermunculan salon yang menawarkan pembasmian kutu rambut. Bahkan mereka bisa dipanggil ke rumah.
Cara yang digunakan oleh petugas pembasmi kutu adalah dengan mengoleskan minyak zaitun ke rambut dan kulit kepala kliennya. Ya, minyak zaitun ditengarai efektif membunuh kutu rambut hingga ke telur-telurnya. Setelah itu, si pembasmi kutu akan 'menyisir' dengan jari-jarinya untuk mengambil telur atau kutu yang masih tersisa. Biaya layanan ini sekitar Rp 1.300.00 hingga Rp 3.200.000 per jam.
Pollack menyebut bisnis ini tidak diatur oleh komunitas medis, meskipun beberapa daerah di AS mengharuskan para pembasmi kutu untuk memiliki lisensi. Apalagi banyak yang menggunakan 'ramuan' yang belum terbukti khasiatnya. (vit/vit)











































