Berikut ini penjelasan para pakar soal sup ayam untuk mengatasi flu dan beberapa pengobatan rumahan lainnya, dikutip dari Times of India, Selasa (8/3/2016):
1. Sup Ayam Panas untuk Atasi Flu
|
Foto: Thinkstock
|
Bagaimana dengan sup ayam panas? Sup ayam panas, sebagaimana cairan panas lain yang dikonsumsi bisa membantu 'membuka' tenggorokan dan hidung dari lendir. Selain itu juga bisa membuat tenggorokan yang teriritasi terasa lebih nyaman.
Bagaimanapun sup ayam mengandung cairan, sehingga turut membantu proses hidrasi tubuh. Biasanya jika terhidrasi dengan baik, maka pemulihan akan berlangsung lebih cepat.
"Sup ayam menghambat pergerakan neutrofil (tipe dari sel darah putih) di saluran pernapasan sehingga bisa mengurangi sumbatan. Ini juga membantu silia hidung berfungsi lebih baik sehingga memfasilitasi upaya penghilangan lendir," jelas dr Anil Ballani yang berpraktik di Hinduja Hospital.
Tapi ingat ya, sup ayam bukanlah obat melainkan asupan yang bisa membantu meredakan gejala. Dokter umum lainnya, dr Rajesh Gokani, mengingatkan jika gejala berlangsung lebih dari 36 jam, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
"Efek yang diberikan sup bersifat sementara. Jika gejalanya menetap, itu berarti ada masalah yang lebih besar," ucap dokter yang berpraktik di S L Raheja Fortis Hospital ini.
2. Garam Dapur Plus Air Lemon untuk Sakit Perut
|
Foto: Thinkstock
|
Menurut dr Rajesh Gokani, dari SL Raheja Fortis Hospital, garam batu merupakan bentuk garam yang paling murni. Garam ini diyakini sarat akan mineral alami yang bisa membantu masalah pencernaan.
"Garam batu dengan jus lemon bisa membantu meringankan gas di saluran pencernaan. Kita jadi sendawa dan mengeluarkan gas. Ini bisa mengurangi perut kembung," ucap dr Gokani.
Namun dia menggarisbawahi pengobatan rumahan ini hanya bisa membantu dalam kasus-kasus yang ringan. Jadi jika punya masalah pencernaan yang parah, misalnya gastroenteritis, tentu tidak bisa disembuhkan dengan ramuan tersebut.
"Pasien yang memiliki masalah jantung dan tekanan darah tinggi sebaiknya juga berhati-hati jika mengonsumsi ini, sebab umumnya mereka disarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit garam," timpal dr Pratit Samdani, spesialis penyakit dalam dari Breach Candy Hospital.
3. Susu Plus Kunyit untuk Nyeri Tubuh
|
Foto: Thinkstock
|
Menanggapi hal ini, dr Ballani menuturkan susu merupakan sumber protein yang baik. Protein penting untuk membantu menyembuhkan luka. Sementara kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa membantu mengatasi radang di otot.
"Kunyit juga mengandung kurkumin yang merupakan antioksidan kuat. Ini bisa membantu memerangi radikal bebas dalam tubuh, sehingga secara otomatis akan memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh," tutur dr Ballani.
Meski demikian, dr Ballani mengingatkan susu yang direbus bersama kunyit hanya bisa digunakan untuk keluhan yang tidak serius. Artinya ramuan ini tidak bisa menggantikan obat untuk mengatasi masalah kesehatan yang lebih besar.
4. Pijat Menggunakan Minyak Mustard untuk Tulang Anak
|
Foto: Thinkstock
|
dr Gokani menanggapi dengan mengatakan minyak mustard dikenal sebagai minyak yang bisa menghangatkan. Saat digunakan untuk memijat bisa membantu membuka kelenjar keringat dan membuat kulit terasa kenyal dan lembut.
"Pijat membantu sirkulasi darah yang lebih baik seseorang. Hal ini juga membantu anak untuk bersantai dan membuat lebih mudah bagi mereka untuk tidur. Manfaat tambahan dari penggunaan minyak mustard untuk pijat adalah bahwa minyak ini memiliki bau tajam sehingga membantu menjauhkan dari serangga dan nyamuk," terang dr Gokani.
Apalagi minyak mustard kaya akan omega 3 dan omega 6, sehingga bisa memberi manfaat bagi kulit. dr Ballani menambahkan agar pijat menggunakan minyak mustard tidak dilakukan pada bayi baru lahir. Alasannya, kulit bayi baru lahir masih sangat lembut dan sensitif. "Bisa dilakukan saat anak berusia setidaknya satu tahun," ucap dr Ballani.
5. Madu dan Jahe untuk Atasi Batuk
|
Foto: Thinkstock
|
Tapi dr Samdani mengingatkan ramuan madu dan jahe hanya untuk meringankan gejala. Selain itu memang ada keterbatasan, misalnya pasien diabetes harus hati-hati saat mengonsumsi madu. Karena jika terlalu banyak bisa memengaruhi kadar gulanya.
Halaman 2 dari 6











































