Badan Gemuk Bikin Capek, Hendra 'Nekat' Jalani Bypass Lambung

Laporan dari Guangzhou

Badan Gemuk Bikin Capek, Hendra 'Nekat' Jalani Bypass Lambung

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 10 Mar 2016 10:05 WIB
Badan Gemuk Bikin Capek, Hendra Nekat Jalani Bypass Lambung
Foto: Radian Nyi Sukmasari
Guangzhou - Sejak kecil, Hendra Gunawan (36) memang doyan makan. Bahkan bisa dibilang semua makanan ia sukai. Hingga saat usianya 21 tahun, berat badan Hendra makin bertambah. Puncaknya di tahun 2012, bobot Hendra mencapai 142 kg.

"Pas awal kuliah berat badan saya 70 kg. Habis lulus, kerja, mulai deh berat badan saya bertambah sampai 142 kg. Saya udah coba banyak diet nggak pernah berhasil. Memang saya ini orangnya lapar mata, semua makanan masuk," kata Hendra sembari tertawa saat ditemui Guangzhou Chinese Medical University JinShaZhou Hospital, Guangzhou, China, baru-baru ini.

Dengan bobot 142 kg, Hendra mengaku badannya sering terasa capek. Kemudian, tekanan darahnya pun cukup tinggi yakni mencapai angka 170/110 mm/hg. Ia mengatakan sudah tahu soal operasi bariatrik sekitar enam bulan lalu dari temannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, baru beberapa bulan lalu ia memutuskan menjalani operasi bariatrik dengan bantuan dari Norgen Health. "Nekat aja sih ya, abis udah coba cara apa juga gagal terus. Saya juga jujur aja emang malas juga kalau olahraga," papar pria asal Ketapang ini.

Pada Jumat (4/3), Hendra menjalani operasi Sleeve Gastrecyomy (SG). Setelah lima dioperasi, ia masih mendapat makanan melalui infus. Diperkirakan, lusa ia sudah bisa mengonsumsi makanan lunak. Meski belum makan secara 'normal', Hendra mengaku tidak terlalu lapar.

Ia berharap, operasi SG yang dilakukan bisa membuatnya mencapai target berat badan 80 kg. Profesor Wu Liang Ping yang menangani Hendra mengatakan butuh waktu sekitar tiga jam untuk operasi dengan menggunakan empat titik luka. Sleveness Gastrectomy, menurut Prof Wu memang tengah dikembangkan dan memang bertujuan untuk menurunkan berat badan.

SG dilakukan dengan memotong sebagian lambung dan kemudian sebagian lambung tersebut dibuang. Sehingga, nantinya kapasitas lambung akan berkurang. Prof Wu mengatakan lambung bersifat elastis bahkan bisa menampung sampai 4.000 ml asupan.

Baca juga: Cerita Pasien Diabetes Asal Indonesia Jalani Bypass Lambung di China

"Nah, pada sleveness gastrectomy, volume lambung bisa dikurangi 50 bahkan sampai 80 persen," kata Prof Wu.

Satu hari setelah operasi, dikatakan Prof Wu pasien sudah bisa melakukan kegiatan. Tiga sampai lima hari pasca operasi pun pasien sudah dibolehkan pulang. Sebelum menjalani operasi, pasien akan diobservasi dan harus mengurangi konsumsi makanan berminyak. Jika dirasa terlalu obesitas, maka pasien harus menurunkan berat badannya terlebih dulu, di bawah pengawasan rumah sakit.

Setelah operasi, karena berkurangnya asupan tubuh, penting bagi pasien untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen lain sesuai anjuran dokter. Untuk makan, selama beberapa hari pasien akan mendapat asupan lewat cairan infus. Kemudian, boleh mengonsumsi makanan cair. Sampai tiga bulan pasca operasi pasien harus mengonsumsi makanan lunak.

"Saya sendiri Jumat (11/3) sudah boleh pulang. Ya, mau ke Beijing dulu rencananya. Tapi emang agak susah ya, kan belum bisa makan apa-apa dulu," ujarnya sambil terkekeh.

Baca juga: RYGB, Operasi Bypass Lambung untuk Bantu Sembuhkan Diabetes (rdn/vit)

Berita Terkait