Menurut spesialis kulit dan kelamin dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Eddy Karta, SpKK, sebetulnya keberadaan batu tersebut bisa aman-aman saja dalam jangka waktu lama. Namun dalam kondisi tertentu, misalnya kelembaban berlebihan saat kondisi fisik kurang baik dapat menyebabkan terjadinya infeksi.
"Bahkan bisa bernanah dan menjadi ulkus," kata dr Eddy dalam perbincangan dengan detikHealth, Jumat (11/3/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kotoran yang mengeras atau membatu di dalam udel dikenal sebagai omphalolith atau umbolith. Kotoran yang membatu ini bisa dikeluarkan sendiri tanpa bantuan dokter. Caranya dengan melunakkan batu tersebut.
"Gliserin atau minyak bayi bisa digunakan untuk melunakkan. Ditetesi dan diamkan 12 jam kemudian
diangkat lembut dengan pinset. Jika belum berhasil bisa diulang lagi," kata dr Eddy yang juga berpraktik di EDMO Clinic ini memberikan saran.
Kotoran yang membatu bisa terjadi akibat kurang menjaga kebersihan pusar. Selain itu dapat terjadi pada mereka yang memiliki pusar retraksi ke dalam, misalnya pada mereka yang obesitas. Kondisi ini juga lebih sering dilaporkan pada mereka yang memiliki seboroik atau eksim ketombe.
Baca juga: Malas Bersihkan Udel? Hati-hati, Bisa Ada Batunya
(vit/vit)











































