Kumbang Ulomoides sp. atau dikenal juga dengan sebutan semut jepang hingga kini di Indonesia ramai diperdagangkan karena diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan. Meski secara ilmiah belum terbukti betul, tak bisa dipungkiri minat masyarakat untuk mengonsumsinya cukup besar.
Sesuai hukum ekonomi, bila ada permintaan tentu akan ada juga suplai yang mendampinginya. Penulusuran detikHealth pada situs dagang online menemukan pedagang ramai-ramai melakukan promosi dan menariknya juga mengklaim semut jepang jualannya asli.
Alasan kenapa pedagang mengklaim hal tersebut rupanya karena ada juga oknum yang menjual serangga lainnya namun ditawarkan sebagai semut jepang. Kutu beras dan ulat hong kong adalah contoh dari serangga yang mirip dengan semut jepang dan rawan dipalsukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui semut jepang yang asli peneliti di Laboratorium Entomologi Serangga, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pramesa Narakusumo mengatakan ada beberapa perbedaan yang bisa perhatikan.
Antara semut jepang dengan kutu beras misalnya sekilas dari warna dan ukuran hampir serupa namun ada perbedaan yang mencolok pada bentuk tubuhnya. Kepala dari kutu beras terdapat sebuah moncong panjang sementara semut jepang cenderung bulat.
"Kutu beras dari Curculionoidea beda ya. Dia sama kecil tapi punya moncong panjang yang di semut jepang enggak ada. Kalau udah di bawah mikroskop akan kelihatan beda banget itu," ujar Pramesa ketika dihubungi detikHealth Selasa (5/4/2016).
Nah sementara itu untuk semut jepang dengan indukan ulat hong kong (Tenebrio molitor) memang agak sedikit rumit karena keduanya berasal dari keluarga serangga yang sama sehingga fisik pun kurang lebih serupa. Tapi tetap bila dilihat dari segi fisik, ada perbedaan yang dapat terlihat di antara keduanya bagi mata yang jeli.
Pramesa mengatakan perbedaannya adalah ukuran dan hal ini tampak bahkan sejak serangga di tahap larva. Untuk semut jepang ulatnya cenderung kecil dengan warna putih sementara ulat hong kong bila dikomparasi langsung lebih besar dan warnanya kecoklatan.
Ketika ulat larva kedua serangga ini melalui metamorfosis dan mencapai tahap dewasa (imago), perbedaan ukuran yang sama tetap hadir. Hanya saja kali ini kumbang semut jepang dari yang larvanya bewarna putih telah berubah hitam.
"Dari ukuran sudah beda. Memang masih satu famili sama Tenebrio tapi beda jenis," pungkas Pramesa. (fds/up)











































