Di Indonesia semut jepang populer karena dianggap bisa menyembuhkan berbagai penyakit, namun peneliti mengatakan hal ini sebetulnya belum betul-betul terbukti. Sementara itu untuk ulat hong kong, studi melihat ada potensi yang manfaatnya mungkin bisa dirasakan oleh manusia langsung yaitu sebagai pendaur ulang alami limbah plastik.
Baca juga: Serupa Tapi Tetap Beda: Semut Jepang, Ulat Hong Kong, dan Kutu Beras
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulat hong kong terkait hal ini ditemukan oleh para peneliti di jurnal Environmental Science 2015 dapat hidup dengan menjadikan plastik sebagai makanannya. Peneliti menyebut hal ini terjadi kemungkinan karena ulat hong kong memiliki organisme mikro yang bisa mencerna bahan plastik (polyethylene) di sistem pencernaannya.
"Yang paling penting dari studi ini adalah memahami bagaimana perut ulat bisa sangat efesien mendaur ulang plastik. Bakteri di sini memiliki peran penting," kata salah satu peneliti, Wei-Min Wu, dari Stanford University seperti dikutip dari CNN pada Kamis (7/4/2016).
Serangga lain seperti kecoa sebenarnya juga dikatakan peneliti bisa mengonsumsi plastik. Hanya saja kotoran yang dihasilkan tetap tak ramah lingkungan dan tak bisa dipakai untuk menanam tanaman.
Baca juga: Kontroversi Khasiat Semut Jepang, Peneliti: Studi Masih Tahap Awal
(fds/up)











































