Hal ini ia lakukan demi menyelesaikan tantangan dari Surgery on Sunday, organisasi nirlaba yang membantu biaya operasi bagi pasien yang tidak memiliki asuransi kesehatan atau yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan dari pemerintah.
"Untuk tantangan ini, saya harus menyelesaikan tantangan melatih 163 orang di mana pelatihan itu harus saya lakukan setiap hari selama 24 jam nonstop. Itu berarti saya melatih satu orang dalam waktu 1 jam," tutur Bowen kepada Men's Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Personal Trainer Ini Gemukkan Badan untuk Memotivasi Kliennya Turunkan Bobot
"Hanya ada jeda waktu sekitar 10 menit di tiap sesi latihan dan itu saya gunakan untuk makan protein bar. Sebab, saya tidak punya waktu sama sekali untuk bisa mengasup makanan lengkap," kata Bowen.
Jelang Bowen menyelesaikan tantangan itu, ia mendapat kejutan dari teman dan keluarganya. Ketika sedang melati salah satu klien jelang tengah malam, lampu di Aspire Fitness tiba-tiba padam. Namun, tak berapa lama kemudian muncullah keluarga dan teman Bowen sambil membawa papan bertuliskan Bowen sudah berhasil melakukan tantangannya dan sukses mendonasikan uang Rp 282 juta.
Secara simbolis, bantuan itu diberikan kepada pihak Surgery on Sunday. Diperkirakan, uang yang disumbangkan Bowen bisa membantu biaya 71 prosedur operasi. Bowen sendiri mengaku tidak mudah menyelesaikan tantangan ini. Sebab, biasanya ia bisa menjalin komunikasi yang lebih personal dengan kliennya. Tapi selama beberapa hari, Bowen harus fokus pada banyak klien sekaligus.
"Orang tua saya mengajarkan dan memberi contoh pada saya bagaimana memperlakukan orang dan membantu mereka yang kurang beruntung serta butuh bantuan," kata pria yang sebelumnya sudah menyumbangkan sebagian royalti bukunya untuk Now I Lay Me Down to Sleep, organisasi pembuat fotografi untuk orang tua yang kehilangan bayinya.
Baca juga: Rahasia Eddy Tetap Bugar dan Masih Jadi Personal Trainer di Usia 71 Tahun
(rdn/vit)











































