Dave awalnya tak terlalu ambil pusing dengan benjolan itu. Tetapi karena benjolan itu tak kunjung hilang hingga dua minggu kemudian, ia mulai merasa khawatir dan memutuskan memperlihatkannya pada sang istri, Gemma (34).
Gemma beranggapan kondisi itu harus segera diperiksakan ke dokter. Namun mereka berdua tidak berpikir macam-macam. "Dave bilang ia punya eksim dan psoriasis, jadi kami kira itu ada hubungannya," timpalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dave Harrison (Foto: PA Real Life) |
Hasil biopsi belum keluar namun dokter sudah mewanti-wanti bila saja itu adalah gejala kanker penis. Meski demikian Gemma dan suaminya tak lantas percaya karena usia Dave terlalu muda untuk terserang kanker.
Setelah menunggu selama beberapa pekan, akhirnya hasil biopsi Dave keluar dan ia dinyatakan mengidap kanker penis ultra langka. "Bahkan setelah diagnosisnya keluar, rasa sakit dari tumor itu terus bertambah setiap harinya. Saya hanya bisa berbaring karena itulah posisi paling nyaman," tuturnya seperti dilaporkan Mirror.
Baik Dave maupun Gemma berupaya tegar di hadapan kedua anak mereka, Katie (11) dan Dexter (3). Namun di balik itu Dave gelisah setelah mendengar keterangan dokter yang mengatakan kondisinya hanya dapat disembuhkan dengan amputasi parsial pada penisnya.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Kutil di Penis Bisa Jadi Tumor
Operasi digelar di Leeds Hospital yang jaraknya 100 km lebih dari rumahnya, pada tanggal 3 September 2014. Pertama-tama, ia menjalani glansectomy di mana jaringan di ujung penis Dave diangkat.
Tindakan ini kemudian dilanjutkan dengan memotong kepala penis Dave. Namun karena kankernya telah menyebar cukup luas, tim dokter harus menambah bagian yang dipotong sebanyak 2 inci atau sekitar 6 cm.
Setelahnya, barulah tim dokter mencangkok sebagian kulit dari paha Dave untuk menutupi bekas luka di kemaluannya. Ia juga dipasangi kateter selama tiga minggu untuk memudahkannya buang air.
"Saya tentu gembira jika rasa sakit ini bisa hilang, apalagi kankernya. Namun saya butuh waktu lama untuk bisa membiasakan diri dengan kondisi ini. Saya bahkan tak melihatnya selama berbulan-bulan," kenang Dave.
Karena kondisi ini Dave tak bisa buang air kecil dengan cara berdiri, melainkan menyembur begitu saja. Untuk itu di bulan Desember, ia dibuatkan semacam tabung yang dipasangkan di atas penisnya, agar pria ini dapat buang air kecil dengan cara berdiri. Beruntung bulan itu juga kanker di penis Dave dinyatakan hilang.
Bahkan tiga bulan kemudian, ia dan istrinya sudah bisa berhubungan lagi. "Untungnya Dave juga selalu berpikiran positif, bahkan kami sering menertawakan kondisinya. Hanya agar anak-anak kami tidak khawatir," ungkap Gemma.
Kini Dave masih harus menjalani CT scan tiap empat bulan sekali untuk memeriksa perkembangan kondisinya. Ia juga tengah mendiskusikan rencana untuk menjalani rekonstruksi penis dengan tim bedah dari Leeds Hospital.
Dave berharap kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk segera memeriksakan diri kalau-kalau mereka menemukan benjolan yang tak biasa atau tiba-tiba muncul di tubuh mereka.
Baca juga: Pasien Kanker Penis Melonjak di Inggris, Tak Sunat Jadi Salah Satu Faktor (lll/vit)












































Dave Harrison (Foto: PA Real Life)