Ketika merasa pusing atau tidak enak badan, kerokan menjadi salah satu andalan beberapa orang. Sebagian orang mengaku lebih baik ketika tubuhnya 'dikerok' menggunakan uang logam atau alat khusus dan minyak angin atau balsam.
Nah, berikut ini beberapa hal seputar kerokan yang perlu Anda tahu, seperti dihimpun detikHealth :
1. Kerokan Memicu Morfin Alami
|
Foto: Thinkstock
|
Peningkatan kadar beta endorfin ini disebabkan oleh aktivitas glandula pituitaria dan pemecahan pro hormon proopiomelanocortin (POMC) dari sel-sel keratinosit dan sel endotel kapiler. Pemecahan POMC ini akan menghasilkan endorfin. Endorfin adalah morfin alami yang dihasilkan oleh tubuh. Bahkan kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan morfin yang dibuat dalam bentuk obat.
"Karena itu orang yang sehabis dikerok akan merasa nyaman, tenang, enak badannya. Tidurnya juga bisa nyenyak," ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini.
2. Melancarkan Peredaran Darah
|
Foto: ehow
|
Penemuan lainnya, kerokan ternyata mampu menurunkan kadar prostaglandin yang disebabkan oleh efek penekanan dari beta endorfin. Prostaglandin (PG) merupakan senyawa lemak yang dihasilkan dari asam lemak melalui proses enzimatik. Prostaglandin memiliki kerja biologik yang luas pada berbagai organ tubuh.
"Prostagladin ini yang bikin tubuh kita jadi nyeri-nyeri. Dengan kerokan, dia akan turun kadarnya. Turun karena adanya penekanan dari beta endorfin," tambahnya.
3. Yang Boleh Kerokan
|
Foto: thinkstock
|
Jika ingin melakukan kerokan pada bayi, Prof Didik menganjurkan agar menggunakan bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil. Jadi bawang merah yang sudah dipotong digerakkan seperti saat kerokan dengan koin. Tidak perlu lama-lama karena dikhawatirkan bisa mengiritasi kulit bayi.
Kulit bayi juga berbeda-beda antara yang satu dan lainnya. Untuk memastikan bawang merah aman dan tidak mengiritasi kulit bayi, sebaiknya dicoba dulu sedikit.
4. Bagian Tubuh yang Terlarang Dikerok
|
Foto: thinkstock
|
Tapi jangan sekali-kali melakukan kerokan di leher bagian depan. "Di sana ada tulang-tulang rawan untuk pernapasan, ada saraf-saraf juga yang kalau dikerok bisa rusak fungsinya dan membahayakan kesehatan," pesan Prof Didik.
5. Hati-hati Penularan Penyakit
|
Foto: Thinkstock
|
Padahal jika kerokan dilakukan dengan benar, maka efeknya akan sangat baik, mulai dari rasa nyaman hingga mengusir gejala yang oleh masyarakat dikenal sebagai masuk angin
Untuk menghindari ada penularan penyakit melalui alat-alat kerokan, ada baiknya mencuci alat-alat itu sebelum dan setelah selesai menggunakannya. Gunakan sabun agar tidak ada sisa minyak dan kotoran yang menempel.
Selamat kerokan!
Halaman 2 dari 6











































