Membuka Jalan Udara Darurat dengan Menusukkan Pulpen, Efektifkah?

ADVERTISEMENT

Membuka Jalan Udara Darurat dengan Menusukkan Pulpen, Efektifkah?

Firdaus Anwar - detikHealth
Minggu, 01 Mei 2016 08:00 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika dihadapkan dalam situasi darurat ada hambatan terjadi pada saluran napas, seorang paramedis dapat melakukan operasi pembukaan napas (trakeostomi) darurat dengan membuat sayatan kecil di leher lalu memasukkan sedotan atau pulpen yang telah dikosongkan.

Dalam film, prosedur ini kadang divisualisasikan dengan seorang tokoh cekatan mengambil pulpen lalu menancapkannya ke seseorang yang membutuhkan pertolongan.

Di dunia nyata kira-kira apakah hal ini mungkin terjadi? Para peneliti dari University of Munich, Jerman, berusaha melihatnya dengan bereksperimen pada 10 orang partisipan. Para partisipan dengan latar belakang yang bermacam-macam mulai dari polisi, mahasiswa sampai pengacara diminta untuk melakukan hal yang sama seperti di film menggunakan mayat.

Baca jugaKata Dokter Soal Menusuk Orang yang Kena Stroke dengan Jarum

Hasil yang dipublikasi di jurnal Emergency Medical menemukan bahwa hanya satu orang yang benar-benar bisa membuka saluran udara. Partisipan lainnya kebanyakan tak bisa menemukan posisi yang tepat untuk menusukkan pulpen sehingga malah merusak jaringan sekitar.

Pemimpin studi dr Ulrich Kisser mengatakan bahkan satu orang yang berhasil itu pun membutuhkan waktu sampai lima menit, tiga kali percobaan, kesabaran dan kekuatan yang besar. Ia berhasil tapi membuat kerusakan pada leher dan saluran udara.

"Sebuah cricothyroidotomy hanya dengan menggunakan pulpen nyaris mustahil," tulis peneliti dalam kesimpulan penelitiannya seperti dikutip dari Reuters.

Ahli kedokteran darurat dr Michael Kamali dari University of Rochester Medical Center berkomentar bahwa memang diperlukan kehalian khusus untuk melakukan hal tersebut.

"Mencoba melakukan prosedur ini tanpa ada pengalaman medis berpotensi berujung pada konsekuensi dan kegagalan. Saya tidak menyarankan orang-orang untuk melakukannya," tutup dr Kamali.

Baca jugaAda Orang Pingsan karena Serangan Jantung? Begini Pertolongan Pertamanya

(fds/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT